Site icon Borneo Review

Dinkes Kaltim Gelar Pelatihan TBC untuk Tingkatkan Kompetensi Nakes

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Gelar Pelatihan TBC untuk Tingkatkan Kompetensi Nakes

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin. (ANTARA/Ahmad Rifandi)

SAMARINDA, borneoreview.co – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) menggelar Pelatihan Tuberkulosis (TBC) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai upaya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan (nakes) dalam penanganan dan pengendalian penyakit TBC. Pelatihan yang berlangsung dari 28 Oktober hingga 1 November 2024 ini bertujuan mempercepat eliminasi TBC di Indonesia.

“Pelatihan ini merupakan salah satu strategi percepatan eliminasi TBC di Indonesia, yang saat ini menduduki peringkat kedua setelah India dalam jumlah kasus,” ungkap Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, dalam pembukaan pelatihan di Samarinda, Senin (28/10).

Berdasarkan Global TB Report 2023, jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai estimasi 1.060.000 dengan angka kematian sebanyak 134.000 per tahun. Di Kalimantan Timur, hingga periode Januari-September 2024, pencapaian notifikasi kasus TBC baru mencapai 42 persen dari target estimasi 21.686 kasus, dengan angka keberhasilan pengobatan sebesar 78 persen. Jaya menegaskan, angka tersebut masih menjadi tantangan dalam mencapai target eliminasi TBC pada 2030.

“Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kapasitas petugas TBC menjadi salah satu strategi kunci percepatan eliminasi TBC,” jelasnya.

Pelatihan ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, yang meliputi pelatihan dasar program TBC, pelatihan terakreditasi nasional, program magang, pelatihan manajemen program bagi pengambil kebijakan, dan pelatihan lanjutan. Melalui peningkatan kompetensi ini, diharapkan para nakes di FKTP dapat lebih profesional dalam penanganan TBC, mulai dari deteksi dini, pengobatan, hingga pencegahan.

Jaya berharap kegiatan ini akan membekali nakes di Kalimantan Timur dengan kemampuan yang lebih optimal dalam penanganan TBC, sejalan dengan target eliminasi pada 2030. (Ant)

Exit mobile version