MEDAN, borneoreview.co – Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Abdul Roni Angkat, didaulat untuk menyerahkan beasiswa Palmco Talent Pipeline Program (PATEN) bagi 10 mahasiswa Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) dan lima mahasiswa Politeknik LPP Yogyakarta di Gedung Serbaguna ITSI Jalan Willem Iskander, Medan, Jumat (10/10/2025).
Didampingi Dirut PT Perkebunan Nusantara IV Jatmiko Krisna Santosa dan Direktur SDM dan IT PTPN IV, H Suhendri, penyerahan beasiswa itu dirangkai dengan kuliah umum terkait pembangunan SDM perkebunan melalui beasiswa PATEN menghadirkan sejumlah narasumber bidang perkebunan nasional.
Dirjenbun Kementan RI Abdul Roni Angkat mengapresiasi para mahasiswa yang memilih kampus perkebunan, ia menilai bahwa ini merupakan pilihan tepat dengan pendidikan karakter yang kuat. Harus disyukuri karena banyak orang yang tidak dapat pendidikan semacam beasiswa PATEN.
Menurutnya, literasi dan pengetahuan bisa dengan mudah didapat, namun membentuk karakter sesuai bidang itu yang sulit, hal itu bisa didapat dengan berkuliah di ITSI dan Poltek LPP Yogyakarta.
Abdul Roni memotivasi mahasiswa agar berani bermimpi dan meyakinkan bahwa keberhasilan tergantung diri masing-masing. Ia berpesan, untuk sukses di industri perkebunan harus mempunyai karakter jujur, berintegritas, disiplin dan jangan lupa tetap rajin beribadah serta termotivasi terus meningkatkan kapasitas diri. Ia juga menceritakan kehidupannya yang inspiratif sehingga menjadi pemantik semangat untuk mahasiswa agar berjuang menyelesaikan pendidikan.
Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan bahwa potensi Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) dan Politeknik LPP Yogyakarta untuk menerima mahasiswa beasiswa SDM Sawit dari BPDP dapat ditingkatkan kuotanya. Hal ini terlihat dari komitmen Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta beserta kedua kampus yang dikelola memiliki dedikasi kuat dalam mencetak generasi tangguh masa depan yang siap mental membangun industri perkebunan di Indonesia.
Dirut PTPN IV Jatmiko dalam sambutan menyampaikan, dari 153 pendaftar program beasiswa pendidikan PATEN ini, hanya 15 yang terbaik dari yang terbaik penerima di dua kampus yang dinaungi Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta (YPPY) ini. Dengan kinerja dan performa terbaik, ke depan penerima program ini bisa ditingkatkan jumlahnya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang lulus beasiswa PalmCo (PATEN) agar memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam memajukan indutri perkebunan.
Sembari berterima kasih kepada ITSI dan Poltek LPP Yogyakarta, ia mengarahkan agar industri sawit ke depan menjadi bagian dari swasembada pangan dan energi, PTPN IV PalmCo sebagai penggeraknya dan ITSI sebagai mitra. Para lulusan nantinya diajak bergabung dan berkontribusi dalam pengembangan industri sawit demi kemajuan Indonesia.
Selanjutnya, Dirut PTPN IV PalmCo agar mahasiswa saling mendukung dalam membentuk karakter yang tangguh, terpercaya, dan berprestasi. Mahasiswa yang mampu menanamkan ketiga hal tersebut dalam kesehariannya akan menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual namun juga memiliki integritas moral serta keimanan yang kuat, yang semuanya sangat dibutuhkan dalam menghadapi dinamika kehidupan dan tantangan masa depan.
Ketua YPPY Sosiawan Hary Kustanto menyampaikan, dua kampus perkebunan di bawah naungannya kini memiliki sekitar 3.800 mahasiswa dan sebagian besar adalah penerima beasiswa perkebunan seperti BPDP, Palmco dan lainnya. Hal itu memotivasi agar terus meningkatkan kualitas pendidikan, akademik, sarana prasarana, pembenahan internal dan lainnya. Hal itu untuk menyiapkan lulusan yang siap di dunia kerja dan industri khususnya perkebunan. Juga siap membangun daerah asal masing-masing.
Ketua YPPY menyampaikan bahwa Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta berkomitmen untuk memenuhi target capaian kerja Yayasan melalui kedua kampus yang dikelola yaitu ITSI dan Politeknik LPP Yogyakarta, di antaranya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara memacu kompetensi dosen pada level doktor, pemenuhan sarana dan prasarana guna menunjang proses pendidikan mahasiswa, tata kelola perguruan tinggi yang baik serta membangun networking yang luas dengan dunia industri Perkebunan. Sebagai langkah untuk menciptakan generasi muda yang unggul, kompeten dan berintegritas.
Rektor ITSI Purjianto, diwakili Wakil Rektor I Eka Bobby Febrianto, menyampaikan perjalanan dan perkembangan ITSI yang bertransformasi sejak 2021. Kepada mahasiswa, transformasi adalah perubahan bagian dinamisasi kehidupan, dalam kaitan kuliah umum ini, bertujuan agar mahasiswa bisa memenuhi indikator SDM yang dibutuhkan perusahaan dan industri. Kuliah umum ini sebagai percepatan pemenuhan SDM berkualitas dan kampus ITSI adalah wadah untuk memantaskan diri untuk bisa menjadi bagian dari industri perkebunan Indonesia.
Sebelumnya, rangkaian kuliah umum dibawakan narasumber Direktur SDM dan IT PTPN IV Suhendri dan Direktur Politeknik LPP Yogyakarta Muhammad Mustangin. Narasumber membahas bagaimana membangun kompetensi lulusan yang sesuai kebutuhan industri melalui corporate university seperti ITSI, juga pentingnya kemampuan digitalisasi yang saat ini harus diterapkan di perkebunan. Narasumber juga membahas pentingnya membangun daya saing dalam agribisnis, di antaranya dari sisi kualitas produk, pemasaran hingga pendekatan yang digunakan. ***