SAMARINDA, borneoreview.co – Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) terus berupaya meningkatkan mutu produk olahan hasil perkebunan, agar produk tersebut memiliki daya saing tinggi, tidak hanya di pasar regional dan nasional, namun juga mampu menembus pasar global.
“Diperlukan strategi pemasaran yang efektif serta pemahaman teknologi pengolahan terkini untuk meningkatkan mutu produk, agar produk lokal bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional,” kata Kepala Disbun Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, Kamis (12/10) di Samarinda.
Di tengah ketatnya persaingan dan tingginya tuntutan konsumen akan kualitas produk, peningkatan mutu menjadi hal yang tak bisa diabaikan. Selain itu, jaminan produk halal dan harga yang terjangkau juga menjadi faktor penting yang turut memengaruhi daya saing produk.
Dalam rangka meningkatkan kualitas produk tersebut, Disbun Kaltim menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan di Balikpapan, yang dipimpin oleh Bidang Pengolahan dan Pemasaran. Pelatihan ini berlangsung selama dua hari dan bertujuan memperkuat keterampilan peserta dalam mengolah dan memasarkan produk perkebunan.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Kaltim, Taufiq Kurrahman, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan daya saing produk perkebunan agar dapat menjadi andalan ekspor. “Dengan demikian, produk perkebunan Kaltim mampu memberikan nilai tambah bagi ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan pelaku hilirisasi perkebunan,” ujarnya.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berkompeten seperti Krisdewanto Suryopamungkas dari PPEJP Kementerian Perdagangan RI, yang memaparkan strategi pameran ekspor, dengan fokus pada pentingnya promosi efektif. Peserta diberi wawasan untuk menarik perhatian pelanggan melalui tampilan gerai yang menarik dan strategi pemasaran cerdas.
Selain itu, Sem Lapik dari BPOM Samarinda membekali peserta dengan standar “Good Manufacturing Practices (GMP)” dan “Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)”. Standar ini menekankan pada kebersihan dan kontrol kualitas produk sesuai regulasi, termasuk analisis bahaya aspek fisik, biologi, dan kimia.
Produk-produk perkebunan Kaltim seperti gula merah, gula semut, bubuk lada, dan bubuk ketumbar kini semakin variatif dan menarik, sehingga siap untuk bersaing di pasar internasional. (Ant)