SAMARINDA, borneoreview.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen meningkatkan infrastruktur sekolah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seiring dengan persiapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN). Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Irhamsyah, menjelaskan bahwa peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur, terutama bangunan sekolah dan kualitas guru, menjadi fokus utama pemerintah daerah.
“Perbaikan infrastruktur di daerah 3T sangat penting, mengingat peran mereka dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal yang mampu bersaing. Seiring perkembangan IKN, kita harus memastikan SDM kita siap,” ungkap Irhamsyah dalam pernyataannya di Samarinda pada Minggu (27/10/2024).
Selain perbaikan fisik, Disdikbud Kaltim juga menaruh perhatian pada peningkatan kualitas tenaga pendidik di wilayah 3T agar tidak tertinggal dengan perkembangan arus pendatang yang diperkirakan akan terus bertambah. “Tenaga pendidik harus disiapkan secara optimal. Jangan sampai kita belum siap saat IKN berkembang pesat dan pendatang mulai berdatangan,” tambah Irhamsyah.
Dalam upaya meningkatkan akses informasi di wilayah 3T, Disdikbud Kaltim berkolaborasi dengan kementerian terkait untuk meningkatkan akses internet. Menurut Irhamsyah, akses internet yang memadai sangat penting agar anak-anak di daerah 3T tidak tertinggal dalam memperoleh informasi dan perkembangan melalui media sosial.
“Media sosial memegang peran penting dalam perkembangan informasi. Namun, di beberapa wilayah 3T, sinyal internet masih sangat terbatas,” ujar Irhamsyah. Ia mengisahkan bahwa di wilayah-wilayah seperti Long Apari hingga Long Bagun di Kabupaten Mahakam Ulu, akses sinyal sangat sulit. Masyarakat terkadang harus mencari tempat tertentu yang mendapatkan sinyal, namun kondisi ini tidak selalu stabil.
Dalam mendukung program peningkatan pendidikan di daerah 3T, Disdikbud Kaltim juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk tidak hanya mengoptimalkan SDM lokal, namun juga memberikan kontribusi melalui peningkatan kualitas infrastruktur sekolah dan kompetensi tenaga pendidik.
Selain itu, Disdikbud Kaltim juga segera melakukan seleksi definitif untuk mengisi posisi kepala sekolah di 21 sekolah yang saat ini masih dijabat oleh pelaksana tugas. Irhamsyah menyatakan bahwa seleksi ini akan dilakukan secara transparan dengan melibatkan perguruan tinggi, dewan pendidikan, dan unsur independen.
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Disdikbud Kaltim berpedoman pada arahan dari Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim untuk memastikan bahwa program pembangunan infrastruktur pendidikan tidak ada yang mangkrak atau tertunda. “Kami mengantisipasi potensi keterbatasan, agar tidak terjadi ketika siswa baru masuk, infrastruktur masih belum siap,” kata Irhamsyah.
Program ini menunjukkan langkah serius pemerintah Kaltim dalam membangun pendidikan yang setara, terutama di wilayah 3T yang membutuhkan perhatian khusus agar bisa bersaing di era IKN. (ant)