Dukung Program MBG, Pemkab Hulu Sungai Tengah Siapkan Rp50 Miliar

HULU SUNGAI TENGAH, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) menyiapkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 sebesar Rp50 miliar guna mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selain dana APBD sebesar Rp50 miliar, Pemkab Hulu Sungai Tengah juga menyiapkan lahan untuk dapur umum guna mendukung Program MBG tersebut.

“Kami telah menyiapkan lahan di sekitar kawasan Kolam Regulasi Murakata yang rencananya akan dibuat untuk dapur umum kabupaten dalam program MBG,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) HST Muhammad Yani di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Selasa (21/1/2025).

Dia menyebutkan APBD tersebut lewat alokasi belanja tak terduga sekitar Rp50 miliar untuk mendukung program yang diinisiasi Presiden Prabowo. Namun, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) detail terkait program itu.

“Kami masih menunggu juknis program tersebut dan menyiapkan beberapa hal terlebih dahulu yang bisa disiapkan, serta saling berkoordinasi dengan Kodim HST,” ujarnya.

Yani memastikan Pemkab Hulu Sungai Tengah siap mendukung program tersebut, bahkan pihaknya juga telah mengikuti uji coba MBG di dua sekolah yang dilaksanakan Kodim 1002/HST dan memberikan apresiasi karena telah sukses berjalan, dan dalam pelaksanaan resmi nanti diselenggarakan Badan Gizi Nasional (BGN).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Hulu Sungai Tengah, Muhammad Anhar, mengatakan pihaknya telah menyiapkan data sekolah dan siswa lewat data pokok pendidikan (Dapodik) untuk program ini.

Data tersebut diupdate secara real time dan bisa dipilah secara berjenjang per kecamatan dan desa.

Ia mengatakan uji coba MBG pada dua sekolah yang telah dilaksanakan akan menjadi contoh untuk pemerintah daerah ketika terlibat langsung dalam program ini, rencana peluncuran resmi di Hulu Sungai Tengah pada Februari 2025.

Terkait sekolah yang ada di daerah terpencil, Anhar menuturkan hal ini menjadi tantangan tersendiri yang nanti akan pihaknya koordinasikan dengan BGN bagaimana mengatasi wilayah seperti itu.

“Kami evaluasi hasil uji yang sudah berlangsung kemarin. Contoh catatannya ada anak yang belum terbiasa makan sayuran dan ayam, ini akan didata dan disiapkan ragam menu,” ujar Anhar. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *