Efek IKN, Bulan Depan Ada Festival Harmoni Budaya di Penajam Paser Utara

UPENAJAM PASER UTARA, borneoreview.co – Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) secara langsung berdampak pada Kabupaten Penajam Paser Utara. Salah satunya akan ada Festival Harmoni Budaya yang tentunya menjadikan wilayah ini perhatian.

Festival Harmoni Budaya agenda kegiatan nasional yang ditangani Kementerian Koordinator (Kemenko PMK) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Even ini diagendakan digelar di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada September 2024.

“Dilaksanakan selama empat hari,” kata Asisten I Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang, di Penajam, Sabtu (24/8/2024).

Festival Harmoni Budaya Nusantara Tahun 2024 rencana akan dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 7 September 2024 di Alun-Alun Taman Penyembolum Pemkab Penajam Paser Utara.

Festival Harmoni Budaya Nusantara 2024 mengusung tema “Merajut Persatuan dalam Keberagaman,” yang bermakna sebagai upaya untuk menciptakan keselarasan, persatuan, dan penghargaan antara berbagai budaya yang ada dalam suatu masyarakat yang beragam.

Sebagai informasi, Kemenko PMK pada 2023 juga telah menggelar Festival Harmoni Budaya Nusantara di Lapangan Taruna Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, yang masuk kawasan IKN.

Nicko menambahkan, Kabupaten Penajam Paser Utara dipilih Kemenko PMK sebagai tuan rumah dengan latar belakang daerah yang dikenal Benuo Taka itu, sebagai kabupaten terdekat dan mitra ibu kota baru Indonesia bernama Kota Nusantara.

“Kabupaten Penajam Paser Utara juga memiliki budaya yang kaya dan harus ditunjukkan kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Festival Harmoni Budaya padat dengan pertunjukan seni budaya yang ditampilkan pelaku seni budaya di Kabupaten Penajam Paser Utara karena festival tersebut untuk menunjukkan kekhasan budaya suatu daerah.

Nicko memperkirakan bakal banyak pengunjung menyaksikan Festival Harmoni Budaya sehingga pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) akan mendapat ruang atau tempat berjualan di sekitar lokasi gelaran festival.

“Hotel dan penginapan, serta rumah atau warung makan juga akan terkena dampak positif,” ucapnya.

Sehingga pemerintah kabupaten tidak melewatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah gelaran Festival Harmoni Budaya.

Kegiatan dimeriahkan dengan pagelaran budaya, pawai budaya, diskusi budaya, bazar, workshop, pertunjukan seni dan film, serta berbagai fasilitas pelayanan publik yang disediakan di arena festival.

“Selain menunjukkan budaya dan kearifan lokal, juga sebagai promosi daerah,” pungkas Nicko. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *