BALIKPAPAN, borneoreview.co – Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) memberi dampak langsung bagi daerah sekitar. Contohnya Balikpapan, jumlah pekerja di kota ini naik tajam dalam tiga tahun ke belakang yakni lebih dari 176 Ribu orang.
Selain jumlah pekerja, perubahan Balikpapan akibat IKN adalah semakin menjamurnya perusahaan kecil. Tercatat dari 2020 hingga 2023 telah tumbuh 952 perusahaan kecil di wilayah kota tersebut.
“Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir jumlah perusahaan di Balikpapan mengalami kenaikan signifikan, sehingga jumlah pekerja juga ikut meningkat,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan, Ani Mufidah, di Balikpapan, Selasa (3/9/2023).
Ani Mufidah merinci peningkatan jumlah perusahaan kecil dari tahun ke tahun di Balikpapan tersebut, yakni pada 2020 masih terdapat 325 perusahaan kecil, namun kemudian meningkat di tahun 2021 menjadi 448 perusahaan.
Tidak sampai di situ, ketika pembangunan di IKN makin masif, kemudian tahun 2022 kembali naik menjadi 1.026 perusahaan, dan pada 2023 bertambah lagi menjadi 1.277 perusahaan, sedangkan untuk tahun ini masih dimungkinkan naik.
Sedangkan untuk jumlah tenaga kerja, lanjut Ani Mufidah, pada 2020 masih tercatat sebanyak 47.338 pekerja, namun pada 2021 terjadi peningkatan drastis hingga menjadi 77.953 pekerja, meningkat lagi di tahun 2022 menjadi 103.969 orang, dan pada 2023 terjadi lonjakan cukup besar hingga mencapai 223.925 pekerja.
Artinya ada peningkatan 952 perusahaan kecil dan 176.587 orang pekerja selama tiga tahun. “Peningkatan jumlah tenaga kerja lokal ini tentu merupakan imbas dari adanya IKN, karena banyaknya perusahaan di Balikpapan yang tumbuh untuk melayani kebutuhan barang dan jasa di IKN,” katanya.
Ani Mufidah juga mengatakan, keberadaan IKN di tengah Kalimantan Timur juga berdampak pada tingkat hunian dan penggunaan aula pada hotel di Balikpapan yang terus meningkat, sehingga banyak hotel yang melakukan perekrutan untuk tenaga kerja.
Bahkan, kata Ani, banyak hotel di Balikpapan membuka perekrutan tenaga kerja melalui Job Market Fair (JMF) untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi masing-masing hotel.
“Pihak yang paling sering mengikuti JMF akhir-akhir ini atau sejak adanya IKN adalah perhotelan. Harus diakui, dampak adanya IKN ini yang paling signifikan adalah perhotelan, karena selain untuk menginap, banyak juga seremoni yang digelar di Balikpapan,” kata Ani. (Ant)