KALIMANTAN, borneoreview.co – Kalimantan, salah satu wilayah penghasil batu bara terbesar di Indonesia, memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional. Dengan cadangan batu bara mencapai 48,72 miliar ton dari total nasional sebesar 147,6 miliar ton, pulau ini menjadi pusat industri pertambangan yang strategis. Berikut adalah empat perusahaan tambang batu bara terbesar di Kalimantan yang memberikan kontribusi signifikan bagi penerimaan negara, khususnya dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
1. Kaltim Prima Coal (KPC)
Berbasis di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, KPC merupakan anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk. Dengan area tambang seluas 84.938 hektar dan sekitar 25.000 karyawan, KPC memproduksi 50–60 juta ton batu bara per tahun. Dari jumlah tersebut, 28,5% untuk konsumsi domestik, sedangkan sisanya diekspor, menyumbang sekitar 11% dari total produksi nasional.
2. PT Adaro Indonesia
Beroperasi di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, PT Adaro Indonesia memproduksi sekitar 50 juta ton batu bara per tahun, lebih tinggi 10% dari rata-rata nasional. Selain untuk pembangkit listrik domestik, Adaro juga menjadi pemasok besar di pasar ekspor, menjadikannya salah satu penopang utama stabilitas energi nasional.
3. PT Bayan Resources
Tambang Bayan Resources berlokasi di Pinang, Kalimantan Timur, dengan konsesi seluas 118.400 hektar. Pada 2018, produksinya mencapai 15,6 juta ton, dengan konsesi yang berlaku hingga 2025 dan berpotensi diperpanjang.
4. PT Kideco Jaya Agung
Beroperasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kideco memproduksi sekitar 40 juta ton batu bara per tahun. Di bawah manajemen Indika Energy Group, perusahaan ini mempekerjakan 15.000 karyawan dan berkontribusi besar pada PNBP sektor tambang.
Keempat perusahaan ini tidak hanya menjadi andalan penerimaan negara, tetapi juga mendukung lapangan kerja dan stabilitas energi. Sektor tambang batu bara Kalimantan tetap menjadi “emas hitam” bagi Indonesia. (Tim)
