Gelar Festival Budaya Melayu ke-13, MABM Kalbar Libatkan Malaysia dan Brunei

PONTIANAK, borneoreview.co – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalimantan Barat (Kalbar) akan menggelar Festival Budaya Melayu ke-13. Even ini juga akan melibatkan lembaga adat budaya Melayu serumpun dari Malaysia dan Brunei Darusalam.

Ketua MABM Kalbar, Chairil Effendy, mengungkapkan Festival Budaya Melayu ke-13 digelar pada 19 hingga 23 Oktober 2024. Selain Malaysia dan Brunei Darusalam, juga akan melibatkan lembaga adat budaya Melayu serumpun dari beberapa negara tetangga lainnya.

“Festival yang telah menjadi agenda tahunan ini tidak hanya akan menampilkan kekayaan Budaya Melayu, tetapi juga memperkuat hubungan antarnegara melalui partisipasi komunitas Melayu dari berbagai negara tetangga,” kata Chairil Effendy di Pontianak, Rabu (21/8/2024).

Partisipasi negara tetangga, kata dia, diharapkan tidak hanya menambah kemeriahan acara, juga memperkokoh ikatan budaya antara negara-negara yang memiliki akar kebudayaan yang sama.

“Tahun ini Festival Budaya Melayu akan berbeda dan lebih meriah dengan adanya partisipasi dari komunitas Melayu di negara-negara tetangga. Kami sangat menantikan keterlibatan mereka yang tentu akan memperkaya kegiatan dan memperkuat jalinan budaya antarnegara,” tuturnya.

Chairil Effendymenambahkan festival ini akan mencakup berbagai kegiatan yang dirancang untuk mengedukasi dan memperkenalkan kekayaan Budaya Melayu kepada masyarakat luas.

Kegiatan yang dimaksud antara lain pameran sastra, perlombaan olahraga tradisional, festival kuliner khas Melayu, serta diskusi budaya yang melibatkan tokoh-tokoh adat dan budaya dari berbagai daerah.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya sekadar mengenal, tetapi juga mencintai dan melestarikan kebudayaan Melayu melalui rangkaian kegiatan yang kami siapkan,” tuturnya.

Chairil Effendy menuturkan, Festival Budaya Melayu ke-13 juga diharapkan menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian budaya lokal dan penguatan ekonomi di Kalimantan Barat.

Keterlibatan komunitas internasional dalam festival ini, lanjutnya, diharapkan dapat membuka peluang kerja sama budaya dan ekonomi antara Kalimantan Barat dengan negara-negara tetangga.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat, Festival Budaya Melayu ke-13 diharapkan mampu memperkokoh identitas budaya Melayu sekaligus mempererat hubungan persaudaraan antarnegara di kawasan Asia Tenggara.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Barat untuk mendukung penuh penyelenggaraan festival ini, sehingga bisa menjadi ajang perayaan budaya yang bukan hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga di kancah internasional,” pungkas Chairil Effendy. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *