BANJARMASIN, borneoreview.co – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membekali sejumlah kelompok sadar wisata (pokdarwis) wawasan tentang Geopark Meratus di 13 kota/kabupaten di provinsi itu.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Dispar Provinsi Kalsel, Musrefinah Lediya, mengatakan pembekalan pada pokdarwis terkait wawasan tentang Geopark Meratus itu melalui pelatihan Pengembangan Sadar Wisata dan Potensi Masyarakat Destinasi Pariwisata.
Lediya menuturkan kegiatan pelatihan tersebut fokus pada pengetahuan soal objek wisata Geopark Meratus yang diajukan menjadi anggota UNESCO Global Geoparks (UGGp).
“Setelah pelatihan akan diteruskan dengan evaluasi hasil pelatihan yang telah diberikan,” kata Lediya, Jumat (18/10/2024).
Lediya menyebutkan Dispar Provinsi Kalsel melakukan pemantauan dan evaluasi setiap tahun setelah pelaksanaan pembekalan pokdarwis terkait wawasan Geopark Meratus.
Selain itu, Lediya mengungkapkan Dispar Provinsi Kalsel juga memetakan kebutuhan pengelola pokdarwis di kabupaten/kota untuk menjadi materi pelatihan pada tahun berikutnya.
Ditegaskan Lediya, Dispar Provinsi Kalsel berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola destinasi wisata terutama destinasi objek prioritas di sekitar Geopark Meratus.
Dia mengungkapkan ada empat titik yang menjadi target pelatihan pengelola destinasi pariwisata prioritas Geopark Meratus.
Yaitu, Pulau Sewangi Kabupaten Batola, Pulau Curiak Kabupaten Batola, dan dua pengelola destinasi wisata di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam.
“Materi pelatihan yang diberikan masih tentang Geopark terutama berkaitan dengan 54 geosite, sapta pesona, dan story telling untuk bekal menyambut wisatawan domestik dan mancanegara,” ungkap Lediya.
Sebabai tambahan, Geopark Meratus memilki keunikan keterkaitan yang kuat antara aspek geologi, biologi, dan budaya.
Dengan landscape geologi yang unik Geopark Meratus menjadi rumah bagi flora fauna unik yang ditemukan, seperti bekantan dan keanekaragaman ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi geoproduk, seperti sasirangan yang menjadi kain khas Kalsel, anyaman purun, dan beberapa geoproduk yang lain. (Ant)