JAKARTA, borneoreview.co – Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharuddin, mengungkapkan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat kompeten di bidang energi dan pertambangan. Hal ini terkait dengan pengelolaan konsesi tambang batu bara seluas 26 ribu hektare di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kami yakin bahwa PBNU memiliki banyak ahli di bidang energi dan tambang. Organisasi ini bukan hanya sekadar wadah, tetapi juga diisi oleh individu-individu yang luar biasa dan berkompeten,” kata Ketum GP Ansor Addin Jauharuddin dalam konferensi pers di Jakarta.
Menurut Addin, dengan keahlian yang dimiliki, PBNU akan mengelola usaha tambang ini secara profesional, sebagaimana layaknya perusahaan tambang besar lainnya. Izin usaha yang diberikan oleh pemerintah kepada organisasi besar seperti PBNU diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Pengelolaan ini tidak hanya untuk kepentingan organisasi, tetapi juga untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.
Peraturan Pemerintah (PP) 25/2024 yang telah ditandatangani Presiden Jokowi memungkinkan ormas keagamaan seperti NU untuk mengelola wilayah izin pertambangan khusus (WIUPK), termasuk dalam kasus pengelolaan tambang bekas PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang dimulai pada Januari 2025. (Ant)