Harga TBS Kelapa Sawit di Kalimantan Barat Terus Naik, Petani Diuntungkan

PONTIANAK, borneoreview.co – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Barat terus menunjukkan tren kenaikan signifikan. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Barat, Heronimus Hero, menjelaskan bahwa lonjakan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting.

Menurut Heronimus, perkembangan sektor hilir industri kelapa sawit menjadi salah satu pendorong utama. “Harganya di tingkat dunia masih stabil, yang tentu berdampak pada harga TBS yang naik,” ujar Heronimus dalam wawancara terbaru. Stabilnya permintaan crude palm oil (CPO) di pasar global turut menjaga harga tetap tinggi.

Selain itu, kebijakan pemerintah terkait transformasi energi terbarukan, seperti pengembangan biodiesel B40 dan B50, juga memberikan pengaruh besar. Kebijakan ini meningkatkan kebutuhan CPO secara signifikan, sehingga permintaan dan harga TBS di tingkat petani ikut terdorong.

“Dengan permintaan yang terus meningkat, harga TBS kini telah menembus angka Rp 3.000 per kilogram, membawa keuntungan lebih bagi para pekebun,” tambah Heronimus. Ia menyebut bahwa hilirisasi industri kelapa sawit yang semakin baik menjadi kunci utama keberhasilan ini.

Kenaikan harga TBS memberikan dampak positif tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi perusahaan yang terlibat dalam rantai pasok. Kondisi ini, menurut Heronimus, berpotensi memperkuat perekonomian daerah jika terus dikelola secara berkelanjutan.

Untuk memastikan transparansi, penetapan harga TBS dilakukan empat kali dalam sebulan sesuai dengan Pergub 86 Tahun 2022. Proses ini melibatkan pemerintah, pengusaha, dan pekebun. Heronimus berharap tren positif ini dapat terus berlanjut seiring upaya bersama dalam mendukung industri kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (Bor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *