Site icon Borneo Review

Hulu Sungai Tengah Percepat Musim Tanam Padi di Areal Rawan Banjir

Pemkab HST melaksanakan percepatan musim tanam padi di areal rawan banjir di Desa Aluan Besar, Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. (ANTARA/HO-Distan HST)

HULU SUNGAI TENGAH, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) mempercepat musim tanam padi di areal rawan banjir di Desa Aluan Besar, Kecamatan Batu Benawa.

Alasan Pemkab mempercepat musim tanam padi di areal rawan banjir karena Hulu Sungai Tengah berada dalam musim kemarau basah hingga debit air tidak terlalu tinggi. Dan, jika musim tanam dilakukan saat penghujan akan berakibat gagal panen.

“Perkiraan di akhir tahun biasanya curah hujan mulai tinggi, sehingga kita lakukan percepatan tanam di daerah rawan banjir agar padi dapat tumbuh sempurna sebelum musim hujan,” kata Kepala Dinas Pertanian HST, Budi Satrya Tanjung, di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Senin (30/9/2024).

Dia menjelaskan langkah ini biasanya diambil sebagai solusi mencegah produksi padi tidak menurun, karena jika musim tanam dilakukan saat penghujan akan berakibat gagal panen dari jadwal normal seperti biasanya.

“Kalau berdasarkan kalender tanam, tanam padi biasanya antara Oktober-Maret. Namun ada beberapa pertimbangan di daerah tertentu sehingga kami lakukan percepatan tanam,” ucapnya.

Menurut Budi, jika tanam padi dilakukan tepat waktu sebelum musim hujan, padi dapat tumbuh kokoh meskipun debit air naik ketika nanti musim penghujan.

Dia mengungkapkan terkait daerah rawan, pihaknya baru memetakan di wilayah Desa Aluan Besar, dan tersebar pada beberapa titik sawah milik gabungan kelompok tani.

Di wilayah ini, kata Budi, ada sekitar 200 hektare sawah, dan para petani menargetkan minimal 100 hektare dapat segera dilakukan percepatan tanam sebelum musim penghujan.

Ia mengungkapkan desa ini juga merupakan daerah potensi penghasil padi karena cukup produktif dan jika ditotal di seluruh Kabupaten HST, jumlah panen padi per tahun dapat mencapai 197.000 ton.

“Dukungan lain juga kami berikan, seperti bantuan benih padi, pupuk, dan bantuan lainnya. Di kabupaten ini biasanya petani menanam padi dengan jumlah varietas sekitar sembilan jenis,” ujar Budi. (Ant)

Exit mobile version