BENGKAYANG, borneoreview.co – Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang Misdo Jerry Purba, mendorong percepatan pembangunan Kompleks Imigresen, Kastam, Kuarantin dan Keselamatan (ICQS) Serikin di perbatasan Indonesia–Malaysia.
“Fasilitas ICQS Serikin ini dinilai strategis untuk memudahkan keluar-masuk pelintas, sekaligus memperkuat konektivitas ekonomi dan pariwisata antara Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Bengkayang dan Sarawak Kuching,” ujarnya saat dihubungi ANTARA di Bengkayang, Senin (11/8/2025).
Misdo menjelaskan, keberadaan ICQS Serikin akan memungkinkan penggunaan paspor penuh bagi pelintas dari Indonesia ke Sarawak, menggantikan pas lintas batas (PLB) yang saat ini hanya berlaku hingga wilayah Bau, Sarawak.
“Jika ingin ke Kuching, kami harus memutar melalui PLBN Aruk-ICQS Biawak karena ICQS Serikin belum ada,” ujarnya.
Baru-baru ini juga katanya, pihaknya juga menerima kunjungan Wakil Menteri Pengangkutan Sarawak (Sungai dan Laut) di PLBN Jagoi Babang, Kalbar. Dan dorongan pembangunan ICQS tersebut sudah disampaikan.
Padahal, kata dia, jarak dari Jagoi Babang ke Kuching hanya sekitar satu jam perjalanan. Namun ketiadaan ICQS Serikin membuat warga Kalbar, khususnya dari Kecamatan Siding, Jagoi Babang, dan Seluas, dan sekitarnya terpaksa menempuh jalur lebih jauh melalui PLBN Aruk yang memakan waktu hingga dua setengah jam.
“Dengan ICQS Serikin, akses masyarakat perbatasan ke fasilitas kesehatan, pusat ekonomi, dan bandara di Kuching akan jauh lebih cepat. Perjalanan ke Pontianak saja bisa memakan waktu tujuh hingga delapan jam, sementara ke Kuching hanya satu jam,” ujarnya.
Misdo menegaskan, yang terpenting bukanlah besarnya bangunan, melainkan pemeriksaan di pos lintas dilakukan sesuai standar internasional dan mengakomodasi penggunaan paspor. Ia berharap pembangunan bisa dimulai paling lambat akhir tahun ini.
“Kebutuhan ini mendesak dan sudah lama dinantikan masyarakat di kedua sisi perbatasan,” katanya.
Selain mempermudah mobilitas warga, keberadaan ICQS Serikin diyakini akan meningkatkan arus kunjungan wisata dan perdagangan. Saat ini, puncak kunjungan pelintas di PLBN Jagoi Babang terjadi setiap akhir pekan, terutama karena pasar Serikin di Sarawak yang menarik 100-150 pengunjung pada Jumat, dan 50-60 pengunjung di hari biasa.
Jika ICQS beroperasi penuh dengan layanan paspor, Misdo memperkirakan jumlah pelintas ke Kuching bisa melonjak hingga 500 orang per hari. “Potensi ekonomi dan pariwisata akan berkembang pesat, termasuk kunjungan wisatawan Sarawak ke Kalbar untuk menikmati destinasi seperti air terjun dan kawasan alam di Jagoi Babang,” katanya.
Ia menambahkan, untuk hubungan masyarakat perbatasan di Jagoi Babang dan Bau sudah terjalin erat karena kedekatan budaya dan kekerabatan. Saat perayaan Gawai Sowa dan Gawai Dayak, PLBN Jagoi Babang pernah memfasilitasi 700 warga yang memiliki dokumen untuk menyeberang bertemu keluarga di seberang.
Untuk diketahui, proyek ICQS Serikin senilai RM50 juta itu dibiayai Pemerintah Persekutuan Malaysia. Menteri Pengangkutan Sarawak Dato Sri Lee Kim Shin sebelumnya menyebut desain kompleks di lahan seluas 28 hektare tersebut masih menunggu persetujuan Kementerian Dalam Negeri Malaysia, dan diharapkan mulai dibangun tahun ini dengan target rampung dalam dua tahun. (Ant)