KAPUAS, borneoreview.co – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bergerak cepat memulai gerakan optimasi lahan seluas 500.000 hektare di Kalimantan Tengah (Kalteng). Ini guna mewujudkan swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Mentan Andi Amran Sulaiman mengaku langsung mendapat mandat langsung dari Prabowo Subianto terkait optimasi lahan yang berada di Kalteng ini.
“Presiden terpilih memerintahkan kepada saya untuk bergerak cepat mengatasi darurat pangan. Kenapa? Karena pangan tidak bisa ditunda dan sangat krusial,” ujar Mentan saat meninjau optimasi lahan di wilayah Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalteng, Rabu (28/8/2024).
Mentan menyampaikan bahwa gerakan itu merupakan upaya pemerintah dalam membuat lumbung pangan nasional sekaligus mengantisipasi darurat pangan global.
Sebagai gambaran, Mentan menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan anggaran tahun 2025 khusus untuk pengoptimalan program optimasi lahan seluas 1 juta hektare. Termasuk 500.000 di antaranya lahan yang ada di Kalteng.
Mentan berharap agar program tersebut dapat berhasil dan menjadi catatan sejarah bagi bangsa Indonesia.
“Gerakan ini sudah lama direncanakan sejak jaman kemerdekaan. Namun kita baru mulai hari ini dan harus berhasil. Mudah-mudahan dua hingga tiga tahun ke depan ini menjadi kenyataan dan kita tidak perlu mengimpor beras,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sugianto Sabran optimis dengan upaya Kementerian Pertanian menjadikan Kalteng sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia dengan prioritas cetak sawah seluas 502.362 hektare.
“Dengan adanya potensi tersebut, Kalimantan Tengah berupaya merealisasikan cetak sawah tersebut guna meningkatkan produksi padi sebagai penyangga lumbung pangan nasional,” tegas Sugianto saat mendampingi Mentan.
Prioritas cetak sawah seluas 502.362 hektare di Kalteng tersebut terbagi di sebanyak tujuh kabupaten dan kota, meliputi Katingan, Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Palangka Raya.
“Dengan sinergi yang solid antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, saya meyakini program ini akan berhasil. Kami memberi dukungan penuh, karena ini menyangkut ketahanan pangan yang berdampak kepada ketahanan nasional yang harus kita dukung bersama,” tegas Sugianto.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moh Arief Cahyono menambahkan bahwa program optimasi lahan tersebar di sejumlah provinsi. Di antaranya Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Merauke, dan Sumatera Utara.
“Yang pasti Pak Menteri ingin mempersiapkan agar lahan yang ada di Kalimantan Tengah ini betul-betul dikelola dengan baik yang mana ini bagian dari upaya kita untuk melakukan antisipasi darurat pangan,” kata Arief di Jakarta.
Menurut Arief, pemerintah sampai saat ini terus bekerja memaksimalkan semua potensi lahan di seluruh Indonesia. Ke depan, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan swasembada hingga menjadi lumbung pangan dunia.
Kementan berharap Indonesia sudah tidak ada lagi impor beras, bahkan bisa mencapai swasembada pangan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
“Apabila ini sudah bisa diselesaikan dan dikerjakan oleh Kementerian Pertanian maka tidak ada lagi kekhawatiran kita terhadap stok beras,” kata Arief. (Ant)