Site icon Borneo Review

Ini 5 Fakta Smelter Tembaga Terbesar di Dunia, Adanya di Gresik

smelter tembaga

aktivitas seorang pekerja di smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (ig@freeportindonesia)

PONTIANAK, borneoreview.co – Indonesia akhirnya punya smelter tembaga terbesar di dunia, letaknya di Pulau Jawa, dan sudah beroperasi sejak 2024.

Smelter tembaga ini merupakan fasilitas yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Kehadiran smelter tembaga di Pulau Jawa ini sempat menimbulkan pertanyaan, pasalnya tambang tembaga dan Freeport identik dengan Pulau Papua.

Melansir berbagai sumber, Selasa (23/9/2025), berikut lima fakta soal smelter tembaga di Gresik:

1. Smelter Pertama Freeport
Freeport telah lebih dulu memiliki smelter di Gresik yang beroperasi dan dikelola oleh PT Smelting Gresik.

PT Smelting didirikan dan dioperasikan bersama Freeport dan Mitsubishi sejak 1997.

Smelter PT Smelting telah mengalami ekspansi pada Desember 2023 sehingga kapasitas pengolahannya meningkat dari 1 juta dry metric ton (dmt) menjadi 1,3 juta dmt per tahun.

Ekspansi smelter yang dioperasikan PT Smelting itu ikut menambah kapasitas pengolahan konsentrat tembaga dari portofolio PTFI menjadi 3 juta dmt setiap tahunnya.

2. Smelter Terbesar di dunia
Smelter baru yang dimiliki 100% oleh Freeport ini dirancang untuk memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga terbesar di dunia.

Smelter tembaga dengan design single line terbesar di dunia ini nantinya mampu memurnikan konsentrat tembaga.

Kapasitas inputnya 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton-700.000 ton per tahun.

Smelter ini juga dilengkapi fasilitas pemurnian logam mulia, yang dilengkapi teknologi hydrometallurgy.

3. Bukan hanya Tembaga
Smelter Freeport akan menghasilkan produk utama berupa katoda tembaga.

Selain itu, smelter ini juga akan menghasilkan produk lumpur anoda, yakni emas dan perak murni batangan, serta PGM (platinum group metal) sebesar 6.000 ton per tahun.

Tak hanya itu, smelter juga akan menghasilkan produk sampingan berupa asam sulfat sebesar 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum 150.000 ton per tahun.

4. Investasi jumbo
Total biaya smelter baru dan ekspansi smelter PT Smelting diperkirakan mencapai US$3 miliar atau kurang lebih Rp45 triliun.

Dalam perkembangan terbaru, Presiden Direktur Freeport, Tony Wenas, mengungkapkan nilai investasi kumulatif untuk proyek yang menempati lahan 100 hektare di KEK JIIPE ini telah mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp58 triliun.

5. Tenaga Kerja
Pengoperasian smelter tembaga ini setidaknya membutuhkan 2.000 tenaga kerja.

Freeport menyatakan sebanyak 70% pekerja akan diserap dari Jawa Timur, baik dari Gresik maupun kabupaten lainnya.***

Exit mobile version