PONTIANAK, borneoreview.co – Kondisi mangrove atau bakau di Indonesia bisa dikatakan memprihatinkan. Padahal, tanaman ini kaya manfaat bagi alam.
Melansir berbagai sumber, Senin (28/4/2025), adalah 80% hasil tangkap ikan di dunia bergantung pada hutan mangrove, baik secara langsung maupun tidak.
Hal ini dikarenakan vegetasi di sekitar akar mangrove memiliki peran penting dalam menyaring polutan dan kotoran, sehingga tercipta air bersih yang layak sebagai tempat tinggal biota laut.
Namun, masyarakat Indonesia seperti lupa akan pentingnya melestarikan hutan mangrove sebagai kekayaan alam yang mengandung banyak manfaat.
Sebagai salah satu sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, eksistensi hutan mangrove agaknya mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Dan, nyatanya, luas dari lahan mangrove di Indonesia bagaikan roller-coster yang naik-turun seiring dengan pergantian pemerintahan.
Berikut kerusakan hutan mangrove dari tahun ke tahun:
2007
Data dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RPLS) yang diambil melalui Citra Satelit Landsat dengan metode interpretasi manual, mencatat ada 7.758.410 hektare lahan mangrove di seluruh Indonesia.
2009
Terdapat penurunan signifikan dari luas lahan mangrove yang dicatat oleh Badan Informasi Geospasial dengan menggunakan citra satelit dan metode yang sama, yakni menjadi 3.244.018 hektare lahan mangrove di Indonesia.
2017
Berdasarkan Satu Peta Mangrove Indonesia yang menggunakan metode Citra Satelit Landsat dari Badan Informasi Geospasial dengan metode interpretasi manual, luas lahan mangrove di seluruh Indonesia menjadi 3.361.216.
2019
National Geographic Indonesia pada tahun 2019 menyebutkan bahwa terdapat 50% wilayah hutan mangrove yang musnah.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa 80% hutan mangrove di Pulau Jawa sudah mengalami kerusakan dan di Jakarta hanya tersisa 99 hektare kawasan hutan mangrove yang masih menunjukkan ‘kehidupan’, dari 300 hektare kawasan yang tersedia.
Tak hanya itu, Indonesia juga pernah dikenal sebagai negara dengan lahan mangrove terbesar di dunia, yakni seluas 3,5 juta hektare atau mewakili 20% dari total lahan mangrove di dunia.
Sayangnya, kini terus mengalami degradasi lahan.
2021
Data yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, menyebutkan bahwa total luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3.364.076 hektare.
Dari total tersebut, terdapat 93% hutan mangrove lebat, 5% utan mangrove sedang, dan 2% hutan mangrove jarang. ***