PONTIANAK, borneoreview.co – PLN UIP Kalimantan Bagian Barat melaksanakan kegiatan simulasi tanggap darurat di kantor PLN UIP KLB. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 120 pegawai dan melibatkan aparat keamanan, tim dari BPBD Kota Pontianak serta PMI Kota Pontianak sebagai bagian dari skenario latihan.
Simulasi dirancang untuk menguji kesiapan personel dalam menghadapi potensi gangguan, termasuk skenario penanganan massa dan juga kebakaran di lingkungan kantor, yang dapat mengancam aset vital ketenagalistrikan.
Latihan ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk memastikan bahwa dalam kondisi apa pun, sistem kelistrikan tetap dapat beroperasi dengan andal. Jaringan transmisi dan gardu induk, yang menjadi tulang punggung penyaluran listrik bagi masyarakat, diperlakukan sebagai objek vital yang harus selalu terlindungi.
Manager K3LK PLN UIP KLB, Aprilia, menegaskan bahwa latihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata komitmen PLN terhadap keselamatan dan keandalan.
“Kegiatan simulasi ini melibatkan lebih dari seratus pegawai dan berbagai pihak eksternal. Tujuannya adalah melatih kesiapan menghadapi kondisi darurat, termasuk potensi penyampaian aspirasi massa dan kebakaran. Kami ingin memastikan bahwa aspek keselamatan, keamanan aset, serta kelangsungan pasokan listrik tetap terjaga demi masyarakat,” jelas Aprilia.
General Manager PLN UIP Kalimantan Bagian Barat, Susilo, menambahkan bahwa listrik adalah kebutuhan vital yang harus terlindungi dari segala potensi risiko.
“Bagi PLN, menjaga aset kelistrikan berarti menjaga kehidupan masyarakat. Simulasi ini membuktikan bahwa dalam situasi apa pun, kami berkomitmen menghadirkan pasokan listrik yang andal. Cahaya di rumah-rumah warga harus tetap menyala, karena dari sanalah semangat belajar, aktivitas ekonomi, hingga pelayanan publik bergantung,” ungkap Susilo.
Perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat, Lisbet Maryati Siregar, SH – Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi.
“Kami mengapresiasi simulasi tanggap darurat yang dilakukan PLN. Latihan ini tidak hanya menjaga keandalan listrik bagi masyarakat, tetapi juga memastikan keselamatan tenaga kerja di lapangan. Kesiapan seperti ini sangat penting agar dalam situasi apa pun, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik,” ujar Lisbet.
Melalui simulasi tanggap darurat ini, PLN UIP Kalimantan Bagian Barat menegaskan kesiapannya menghadapi berbagai kemungkinan. Harapannya, upaya pencegahan dan pengamanan ini dapat memastikan masyarakat terus menikmati listrik yang andal, aman, dan berkesinambungan.***

