PONTIANAK, borneoreview.co – Membeli cincin emas adalah hal yang jamak bagi warga Indonesia. Namun wajib hati-hati, bisa saja itu kuningan.
Artinya, meski cincin emas adalah sesuatu yang biasa, masih saja masyarakat tertipu karena tak bisa membedakannya dengan kuningan.
Padahal, perbedaan antara cincin emas dan kuningan sangat nyata. Dan, masyarakat bisa membedakannya tanpa harus ke laboratorium.
Melansir berbagai sumber, Sabtu (6/9/2025), emas adalah barang tambang bernilai tinggi. Harganya cenderung tidak pernah turun. Karena itu, keasliannya sangat penting.
Dan, cincin emas menjadi salah satu aksesori yang amat spesial dan penting dalam kehidupan.
Itulah sebab, cincin kerap dipakai dalam momen-momen penting seperti tunangan, pernikahan, hingga hari spesial seperti Lebaran.
Berikut membedakan cincin emas asli dengan kuningan:
1. Lihat Warna
Caranya dengan menggosokkan jari pada emas. Jika warnanya berubah, misalnya menjadi pudar atau belang saat digosok, artinya emas tersebut palsu.
2. Lihat Fisik
Pada emas murni biasanya terdapat tanda cap berisi informasi kadar dari emas tersebut.
Emas menggunakan satuan fineness yang secara umum dikenal memakai satuan karat dalam angka 10K, 14K, 18K, 22K atau 24K.
3. Gigit
Semakin tinggi kadar karatnya, cincin emas semakin lunak.
Jadi jika digigit dan ada bekas gigitan yang tertinggal, maka bisa jadi emas tersebut asli.
Sedangkan emas palsu ketika digigit tidak akan meninggalkan bekas.
4. Goreskan
Goreskan cincin emas pada permukaan keramik atau kertas. Jika meninggalkan jejak, maka bisa dipastikan emas tersebut palsu.
5. Cek dengan Magnet
Arahkan magnet ke emas yang akan diuji. Karena emas bukanlah benda magnetik,maka cincin emas tidak akan bisa ditarik oleh magnet.
6. Cek Sertifikat
Cara mengetahui sertifikat emas asli atau palsu, bisa coba meletakkannya di bawah sinar ultraviolet.
Jika asli, maka akan ada garis-garis tipis berwarna-warni seperti pada uang kertas dan blok berwarna hijau di setiap deskripsi detail sertifikat.***

