PONTIANAK, borneoreview.co – Masyarakat Dayak sangat memanfaatkan kekayaan alam untuk bertahan hidup, termasuk soal kuliner. Contohnya, juhu umbut rotan.
Ya seperti namanya, juhu umbut rotan memang berbahan utama rotan, tanaman yang berada di hutan atau tepi sungai.
Konkretnya, pada juhu umbut rotan, yang dipakai adalah rotan muda, jadi bukan yang tua.
Melansir berbagai sumber, Kamis (16/10/2025), rotan muda ini memiliki tekstur seperti rebung dari bambu, lembut, tidak keras layaknya kayu.
Namun bedanya, umbut rotan ini hanya bisa digunakan sebagai sayur, tidak seperti rebung yang bisa di gunakan sebagai bahan makanan lainnya.
Sejatinya pemilihan dan pengolahan rotan menjadi masakan bukan hal mudah. Namun, suku Dayak punya teknik sendiri saat memasaknya.
Dimulai dengan pemilihan rotan yang tidak sembarangan, rotan yang digunakan harus benar-benar muda atau masih tunas.
Tunas inilah yang disebut umbut. Duri-duri yang terdapat pada batang rotan dibuang. Setelah itu barulah rotan dipotong dengan ukuran kecil.
Potongan rotan kemudian dimasak dengan rempah-rempah seperti kunyit lalu ditambah santan kental dan encer.
Penambahan santan membuat sayur ini menjadi gurih. Ada pula juhu umbut rotan yang dimasak tanpa santan.
Dalam bahasa Dayak Maanyan, umbut rotan dikenal dengan uwut nang’e.
Sedangkan dalam bahasa Dayak Ngaju dikenal dengan juhu singkah.
Juhu artinya masakan berkuah, sedangkan singkah artinya umbut, yang merujuk kepada batang rotan yang masih muda.
Biasanya umbut rotan ini dimasak bersama dengan ikan baung, bumbu, dan terong asam.
Rasa yang gurih, asam, dan sedikit pahit, yang dipadukan dengan manisnya daging ikan menjadi ciri khas dari kuliner ini.
Yang jelas, juhu umbut rotan merupakan warisan leluhur Suku Dayak. Dahulu leluhur mereka mencabut sendiri rotan di hutan tropis yang banyak terdapat di Kalimantan.
Dengan kata lain, umbut rotan ini sangat mudah diperoleh di hutan atau di tepi sungai, karena itulah masyarakat Dayak menggunakannya sebagai bahan makanannya.
Makanan ini menjadi kuliner terfavorit dan wajib dihidangkan dalam acara-acara besar seperti syukuran karena rasanya yang gurih, nikmat, dan juga sangat lezat.***

