Kabupaten Kukar Minus Desa Tertinggal, Bupati: Berkat Kolaborasi

TENGGARONG, borneoreview.co  – Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Edi Damansyah menyebutkan sudah tidak adanya desa tertinggal dan sangat tertinggal di kabupaten yang terkenal dengan akronim Kukar.

Bupati Kukar tidak sekadar klaim, hal ini berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Edi Damansyah mengatakan keberhasilan tersebut berkat sinergisitas antar-pihak mulai dari pemda, pemerintah desa, hingga pihak terkait lain dalam pembangunan.

“Bahkan desa berkembang, maju, dan mandiri pun bertambah. Keberhasilan ini berkat kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk hubungan harmonis pemerintah desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),” ujarnya di Tenggarong, Rabu (18/9/2024).

Tahun ini Pemkab Kukar berhasil menambah jumlah desa berstatus mandiri, dari 76 desa mandiri pada 2023 naik menjadi 87 pada 2024. Pada 2023 sudah terdapat 76 desa berstatus mandiri, kemudian 69 desa maju, dan 48 desa berstatus berkembang.

Kemudian pada 2024 status desa kembali terdongkrak setelah dilakukan intervensi insentif oleh berbagai pihak, yakni desa mandiri naik menjadi 87 desa, untuk status maju bertambah menjadi 83 desa, dan desa berkembang turun menjadi 23 desa karena banyak desa berstatus berkembang naik menjadi desa maju.

Penetapan status desa oleh Kemendes PDTT diukur berdasarkan dimensi dalam IDM, berupa indeks komposit yang dibentuk dari tiga indeks yaitu Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL).

Dimensi dalam indikator IDM tersebut antara lain terkait dengan kesehatan, pendidikan, modal sosial, permukiman, ekonomi, dan berbagai hal yang terkait dengan lingkungan, sehingga banyak lintas sektor yang terlibat dalam mendongkrak IDM.

Sebelumnya, saat menghadiri syukuran penambahan masa tugas anggota BPD se-Kecamatan Tenggarong Seberang pada dua hari lalu ia pun meminta kolaborasi yang baik ini terus ditingkatkan, termasuk sinergisitas antara BPD dan pemerintah desa di seluruh Kukar.

Khusus untuk di Kecamatan Tenggarong Seberang, lanjut bupati, terdapat 18 desa yang masing-masing desa memiliki karakter dan tantangan yang berbeda.

“Namun kerja sama BPD dan pemerintah desa terbukti mampu meningkatkan IDM di semua desa. Ini menjadi bukti bahwa sinergisitas antara pemerintah desa dan BPD berjalan baik,” katanya lagi. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *