Kalimantan Timur Perkuat Komitmen Pembangunan Hijau untuk Kelestarian Hutan Tropis

Samarinda, borneoreview.co – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat komitmennya dalam menerapkan pembangunan hijau sebagai upaya menjaga kelestarian hutan tropis dan lingkungan hidup.

Dalam peringatan 10 tahun Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bertema “Kolaborasi Hijau untuk Nusantara Lestari,” Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa pembangunan hijau merupakan prioritas strategis bagi kelestarian ekosistem global dan kesejahteraan generasi mendatang.

“Pembangunan hijau bukan hanya pilihan, tetapi sebuah keharusan demi menjaga bumi. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan organisasi konservasi seperti YKAN menjadi kunci dalam menjaga kelestarian alam,” ujar Sri Wahyuni dalam keterangan yang dikutip dari InfoSAWIT, Jumat 1 November 2024.

Sejak melanjutkan program konservasi dari The Nature Conservancy (TNC) pada 2014, YKAN fokus pada pendekatan kolaboratif dengan melibatkan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memberdayakan masyarakat setempat.

Melalui program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF), sebanyak 441 desa atau kelompok masyarakat di Kaltim kini menerima insentif berbasis kinerja sebagai apresiasi atas upaya pengurangan emisi.

Di tingkat pemerintahan, Kesepakatan Pembangunan Hijau (Green Growth Compact/GGC) yang telah didukung lebih dari 300 lembaga sejak 2018, menjadi landasan komitmen Kaltim dalam pembangunan berkelanjutan. Program SIGAP (Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan) di Kaltim serta SIGAP Sejahtera di Berau juga menjadi inisiatif penting berbasis pemberdayaan masyarakat untuk melestarikan lingkungan.

Komitmen konservasi Kaltim juga terlihat dalam pengelolaan kawasan bernilai konservasi tinggi di Bentang Wehea-Kelay yang mencakup 406.344 hektare dan menjadi habitat bagi lebih dari 1.282 orangutan serta 13.090 spesies flora dan fauna. Forum Wehea-Kelay, yang terdiri dari pemerintah, masyarakat lokal, dan perusahaan, termasuk PT Gunung Gajah Abadi, aktif menjaga kelestarian kawasan ini.

“Kami berkomitmen mengelola hutan produksi secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat,” ujar Direktur Utama PT Gunung Gajah Abadi, Totok Suripto.

Dalam kesempatan ini, Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak.

“Saya yakin kolaborasi ini dapat terus diperkuat agar alam terjaga dan masyarakat sejahtera di tengah krisis alam yang semakin kompleks,” ucap Herlina.

Momentum ini diharapkan menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan, dengan Kaltim sebagai contoh pembangunan hijau yang berkelanjutan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *