BANJARMASIN, borneoreview.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Festival Budaya Pasar Terapung di Sungai Martapura, Banjarmasin. Kegiatan ini dalam rangkaian peringatan hari jadi ke-74 provinsi setempat.
Selain itu, Festival Budaya Pasar Terapung di Sungai Martapura atau yang dikenal dengan kawasan sekitar siring Nol Km Kota Banjarmasin Kalsel ini juga untuk memperingati Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan RI Tahun 2024.
Festival yang memperlihatkan kebudayaan jual beli masyarakat Banjar di Sungai Martapura menggunakan sampan dan kebanyakan dilakoni ibu-ibu tersebut diresmikan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Rabu (14/8/2024).
Festival yang juga akan menampilkan atraksi kebudayaan dan seni budaya daerah tersebut berlangsung dari 14-17 Agustus 2024. Gubernur pun berharap festival ini menjadi hiburan masyarakat dan pelestarian budaya daerah, apalagi Pasar Terapung merupakan ikon provinsi Kalsel.
Selain itu, kata Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor lagi, even ini untuk meningkatkan kunjungan wisata karena Festival Budaya Pasar Terapung sangat menarik disaksikan.
“Jadi ini kami persembahkan untuk masyarakat, semoga kita bersama-sama bisa terus melestarikannya,” kata Sahbirin Noor.
Sebagai informasi, Pasar terapung merupakan ikon budaya yang telah ada sejak lama di Banjarmasin. Pedagang-pedagang tradisional menjajakan berbagai barang dari atas perahu, menciptakan pemandangan yang unik dan memikat.
Jadi, Festival Budaya Pasar Terapung ini bertujuan untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut, serta mengenalkannya kepada generasi muda dan wisatawan yang datang.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin menyatakan kemeriahan Festival Budaya Pasar Terapung 2024 dibarengi juga dengan diadakannya bazar di sekitar siring Kampung Banjar.
Bazar atau pasar ini diisi stan-stan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Kalsel.
“Jadi rekan-rekan dari kabupaten/kota dipersilahkan mengisi apa yang ingin ditampilkan baik itu tentang informasi destinasi wisata unggulan, ataupun kulinernya,” jelasnya.
Selain itu, ada juga kemeriahan dan keindahan kelotok hias atau perahu bermotor yang dihiasi dan gemerlap lampu hias.
“Ada juga digelar berbagai lomba, di antaranya fotografi dan E-sport (Mobile Legend),” ujar Muhammad Syarifuddin.
Seperti tahun sebelumnya, festival kali inipun akan turut dimeriahkan oleh penampilan dari para acil-acil jukung pasar terapung Lok Baintan dengan atraksi-atraksi menariknya.
Melalui Festival Budaya Pasar Terapung ini, Muhammad Syarifuddin berharap dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat khususnya yang terkait dengan sektor pariwisata.
“Semoga even ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di sektor terkait pariwisata seperti pelaku ekonomi kreatif, rental mobil, perhotelan dan kuliner,” pungkasnya.(Ant)