PALANGKA RAYA, borneoreview.co – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran, menegaskan komitmennya untuk terus memacu pengentasan kemiskinan melalui berbagai program pembangunan lintas sektor. Hal ini dilakukan dengan pendekatan yang sistematik, terpadu, dan menyeluruh guna memenuhi hak-hak dasar warga secara layak.
“Kemiskinan membutuhkan langkah-langkah penanganan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang bermartabat,” ujar Sugianto di Palangka Raya, Selasa (3/12).
Pemprov Kalteng selama ini menjalankan berbagai program pro-rakyat yang disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan masyarakat. Tak hanya berupa bantuan sosial, upaya peningkatan kesejahteraan juga dilakukan melalui penyediaan infrastruktur seperti pembangunan rumah layak huni, perluasan akses listrik, dan peningkatan ruas jalan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Kalteng pada 2024 tercatat sebesar 5,17 persen atau setara dengan 145.630 jiwa. Angka ini masih di bawah rata-rata nasional sebesar 9,03 persen, menempatkan Kalteng pada urutan kelima provinsi dengan angka kemiskinan terendah di Indonesia.
Kepala Bappedalitbang Kalteng, Leonard S. Ampung, menjelaskan bahwa Pemprov terus meningkatkan koordinasi, perencanaan, dan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang inklusif dan tepat sasaran. Verifikasi dan validasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) juga dilakukan untuk memastikan efektivitas program, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia tunggal, penyandang disabilitas, dan kepala keluarga perempuan.
“Dengan harmonisasi kebijakan dan pemanfaatan potensi sumber daya yang ada, kita optimis dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Leonard.
Pemprov Kalteng berharap langkah-langkah strategis ini dapat mempercepat pengentasan kemiskinan dan membawa kehidupan masyarakat Kalteng menuju kesejahteraan yang lebih baik. (Ant)
