Kaltim Dukung Pembangunan Hijau Demi Kelestarian Alam untuk Generasi Mendatang

Kaltim Dukung Pembangunan Hijau Demi Kelestarian Alam untuk Generasi Mendatang

SAMARINDA, borneoreview.co — Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, menegaskan bahwa penerapan prinsip pembangunan hijau adalah langkah penting demi menjaga kelestarian bumi serta masa depan generasi mendatang. Sri menyampaikan hal tersebut pada perayaan 10 tahun Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di Samarinda, Rabu.

“Sebagai provinsi dengan kekayaan alam yang sangat besar, Kaltim memiliki peran strategis dalam upaya menjaga kelestarian hutan tropis dan keberlanjutan kehidupan dunia,” ujar Sri Wahyuni.

Dia menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam di Kaltim yang kaya akan sumber daya, dengan terus berfokus pada pembangunan hijau melalui kolaborasi lintas sektor.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sudah lama bermitra dengan YKAN, tepatnya sejak 2014, dalam menjalankan program pembangunan hijau dan konservasi alam. Menurut Sri, keberhasilan YKAN yang mengintegrasikan upaya konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokal menjadi contoh berharga dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Sejak 2002, program konservasi di Kaltim dimulai oleh The Nature Conservancy (TNC), lalu dilanjutkan oleh YKAN sejak 2014, dengan tujuan menghadirkan solusi inovatif dalam tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan. Melalui pendekatan non-konfrontatif, YKAN mengembangkan jaringan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan alam Indonesia yang lestari.

Sri juga memaparkan pencapaian pembangunan hijau Kaltim yang berhasil melibatkan 441 desa atau kelompok masyarakat dalam skema insentif berbasis kinerja melalui Program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF). Insentif tersebut merupakan apresiasi atas keberhasilan menurunkan emisi karbon di tingkat tapak dari 2019 hingga 2024.

Di tingkat kebijakan, percepatan penurunan emisi di Kaltim turut didorong melalui Green Growth Compact (GGC), kesepakatan yang telah dimulai sejak 2018 dan kini didukung oleh lebih dari 300 lembaga.

“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan organisasi konservasi seperti YKAN adalah kunci keberhasilan untuk menjaga kekayaan alam Kaltim,” imbuhnya.

Sri Wahyuni optimis bahwa kolaborasi yang kuat akan semakin memperkuat upaya pembangunan hijau di Kaltim dan memastikan kelestarian sumber daya alam bagi generasi mendatang. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *