SAMARINDA, borneoreview.co – Pemerintah Provinsi (Pempov) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menggodok Kader Siaga Rabies (Kasira) untuk memastikan wilayah tersebut terbebas dari penyakit rabies pada hewan.
Pempov Kaltim melalui Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Fahmi Himawan, menyatakan bahwa program Kader Siaga Rabies ini bertujuan untuk meningkatkan kesiagaan masyarakat.
Tepatnya waspada terhadap ancaman rabies, terutama di kota besar di Kaltim seperti Balikpapan dan Samarinda.
“Tahun ini, kami fokus di dua lokasi, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Di Balikpapan, kami sudah melakukan pembinaan dan penguatan. Begitu pun juga dilakukan hal yang sama di Samarinda,” ujar Fahmi di Samarinda, Selasa (3/9/2024).
Fahmi menjelaskan bahwa penggodokan Kader Siaga Rabies ini sangat penting mengingat adanya kasus gigitan hewan penular rabies di Samarinda dan Balikpapan pada tahun 2023.
Hewan yang paling sering terindikasi rabies adalah kucing dan anjing. “Di Samarinda, kami menemukan kasus rabies pada kucing. Meski jumlahnya tidak banyak, ini menjadi perhatian serius bagi kami,” tambahnya.
Menurut Fahmi, meskipun belum ada kasus rabies yang menular ke manusia di Kaltim, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
“Kami juga menemukan satu kasus rabies pada anjing di Kutai Barat tahun ini. Oleh karena itu, kami membentuk kader siaga rabies yang melibatkan berbagai pihak untuk memberikan pemahaman dan cara penanganan ketika terjadi gigitan,” jelasnya.
Fahmi juga menekankan pentingnya wilayah Kaltim bebas rabies, terutama dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di sebagian wilayah.
“IKN harus bebas dari rabies, seperti halnya Jakarta. Ini penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan wisatawan,” katanya.
Program Kader Siaga Rabies sebelumnya telah dilakukan pula di Pulau Derawan, tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
Selain itu, Fahmi menjelaskan, klinik hewan yang berlokasi di gedung Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Samarinda, juga menyediakan vaksinasi rabies gratis bagi hewan peliharaan.
Melalui penguatan Kader Siaga Rabies dan optimalisasi Klinik Hewan, Pemprov Kaltim optimistis kasus gigitan hewan penular rabies dapat diminimalisir dan masyarakat Kaltim semakin siap menghadapi ancaman penyakit dari penularan hewan (zoonosis).
“Kami menargetkan pada tahun 2025, Kaltim bisa bebas dari rabies,” tegas Fahmi.(Ant)