BANJARMASIN, borneoreview.co – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan (Dispar Kalsel) segera menyalurkan bantuan hibah fisik senilai Rp150 juta bagi kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk pengelolaan objek wisata pada 13 kota/kabupaten.
Pada praktiknya, pokdarwis akan menerima bantuan hibah fisik berupa paving blok, musala, dan gazebo yang merupakan salah satu dukungan Dispar Kalsel untuk mengembangkan objek wisata di daerah.
“Dispar Kalsel terutama Bidang Destinasi akan memberikan bantuan hibah fisik kepada pengelola objek wisata sekitar Rp150 juta per kabupaten/kota pada 2025,” kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Dispar Kalsel, Musrefinah Lediya, di Banjarmasin, Jumat (6/9/2024)
Lediya menuturkan Dispar Provinsi Kalsel bekerja sama dengan Dispar pada 13 kabupaten/kota untuk menentukan destinasi wisata yang akan diberi bantuan tersebut.
Lediya menyebutkan pokdarwis yang mengelola objek wisata di lahan milik pemerintah daerah, maka Dispar kabupaten/kota setempat yang mengajukan proposal ke Dispar Provinsi Kalsel.
Namun, jika pokdarwis mengelola objek wisata di lahan milik sendiri, maka proposal diajukan pokdarwis tersebut ke Dispar Provinsi Kalsel dengan syarat memiliki legalitas badan hukum.
“Proposal bisa diajukan pada 2024 ini,” tutur Lediya.
Selain bantuan hibah fisik, Dispar Provinsi Kalsel pun membekali sejumlah pokdarwis mengenai kemampuan mitigasi bencana bagi objek wisata di Kabupaten Tanah Bumbu.
Lediya menyebutkan, Dispar Provinsi Kalsel mengembangkan kemampuan standar prosedur menangani dan mitigasi bencana di objek wisata.
Selain itu, pokdarwis juga mendapatkan pengetahuan tentang pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi, dan penyampaian “story telling”.
“Pelatihan ini sesuai dengan program Kemenparekraf terutama berkaitan dengan story telling,” ujar Lediya.
Dia mengharapkan pengelola pokdarwis dapat mengetahui secara umum tentang sejarah destinasi yang dikelola, dan menyampaikan kepada masyarakat sebagai salah satu daya tarik objek wisata.
Lediya menuturkan Dispar Provinsi Kalsel menyasar pokdarwis di Kabupaten Tanah Bumbu karena dikenal memiliki destinasi objek wisata alam yang menarik.
Untuk materi, Lediya mengungkapkan Dispar Provinsi Kalsel menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu mengenai standar penanganan dan mitigasi bencana di pantai dan goa.
Tanah Bumbu memiliki sejumlah wisata pantai andalan, seperti Pantai Pagatan, Pantai Angsana, Rindu Alam, dan Batu Buaya, serta objek wisata yang menjadi salah satu geosite dari Geopark Meratus, misalkan Goa Liang Bangakai, Wisata Pulau Burung, dan Wisata Manggrove.
Lebih jauh, Lediya menilai pokdarwis memiliki peran penting sebagai mitra dan perpanjangan tangan pemerintah mengembangkan sektor pariwisata di daerah.
“Karena tanpa pokdarwis, pemerintah akan sulit menjalankan pengawasan dan pengelolaan sektor pariwisata secara keseluruhan,” tutup Lediya.(Ant)