Kembangkan Platform Internet of Things untuk Pantau Kelapa Sawit

kelapa sawit

BANJARMASIN, borneoreview.co – Politeknik Negeri Banjarmasin Kalimantan Selatan (Poliban Kalsel) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pertemuan membahas pengembangan platform Internet of Things (IoT) untuk pemantauan kelapa sawit.

Pembahasan tersebut tentunya sangat berarti bagi kemajuan inovasi di bidang pertanian dan perkebunan, khususnya sektor kelapa sawit.

Apalagi, kelapa sawit menjadi salah satu andalan pertumbuhan ekonomi di provinsi Kalimantan Selatan.

Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Poliban HM Syafwansyah Effendi di Banjarmasin, Jumat, (21/11/2025) menyampaikan, Poliban merasa terhormat terhadap pelaksanaan diskusi dengan perwakilan BRIN, antara lain Prof Dr Ir Muhammad Noor, Dr Ir Muhammad Alwi, dan Anna Hairani.

“Sawit ini merupakan komoditas yang strategis di Kalimantan Selatan. Tentunya ini membutuhkan pengelolaan berbasis data, dan hal tersebut sangat relevan dengan topik yang kita bahas bersama BRIN untuk meningkatkan kualitas serta efisiensi tanaman secara berkelanjutan, khususnya kelapa sawit,” ucapnya.

Pertemuan yang dibalut kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan workshop tersebut, ungkap dia, merupakan tindak lanjut dari pameran teknologi inovasi yang dilaksanakan Poliban di Banjarmasin pada beberapa waktu lalu.

Dia mengungkapkan, salah satu alat inovasi yang diperkenalkan pada saat itu, antara lain platform IoT yang diberi nama SIPERKASA atau Sistem Informasi Pemantauan dan Prediksi Kinerja Kelapa Sawit yang diciptakan Poliban.

“Alat ini memiliki kinerja untuk memantau kondisi kelapa sawit, lingkungan dan banyak aspek lainnya. Harapannya, alat ini bisa bermanfaat dan membantu di bidang pertanian,” ujar Syafwansyah.

Sementara itu, Ketua Pelaksana dalam kegiatan FGD Poliban dan BRIN, Dr Kun Nursyaiful Priyo Pamungkas menyampaikan, terdapat dua tujuan utama dalam kegiatan tersebut, yakni yang pertama mendapatkan masukan dari mitra industri, kelompok tani, serta dinas-dinas terkait.

“Jadi riset kami tidak hanya sebatas di perguruan tinggi saja, tetapi juga harus berdampak pada masyarakat. Ada dampak sosial dan ada dampak ekonomi dari hasil riset kami,” terangnya.

Dia berharap tim riset Poliban dapat menindaklanjuti dan melanjutkan penelitian tersebut pada tahun-tahun berikutnya.

“Semoga penelitian kami bisa menjadi lebih baik, akurasinya meningkat, lebih efisien dan bisa membantu masyarakat, khususnya di sektor perkebunan dan pertanian. Sehingga ada peningkatan hasil dari sektor-sektor tersebut,” pungkasnya.(Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *