BANJARBARU, borneoreview.co – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Kemenkop UKM) RI menggelar pelatihan untuk memperkuat puluhan pengelola koperasi modern di seluruh kota dan kabupaten Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM RI dan diikuti oleh 30 pengelola koperasi modern di wilayah tersebut.
Gusti Yanuar Noor Rifai, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kelembagaan dan tata kelola koperasi modern, khususnya di sektor pangan, serta meningkatkan kemampuan manajerial pengelola koperasi.
“Pelatihan ini sangat penting dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia terkait pengelolaan koperasi modern di Kalsel, sesuai dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2019-2024 yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Kementerian Koperasi dan UKM RI,” ujar Yanuar.
Menurut Yanuar, Kemenkop UKM RI memiliki tanggung jawab untuk mencapai indikator kinerja utama dalam pengembangan koperasi dan UMKM, termasuk peningkatan jumlah koperasi modern hingga mencapai 500 unit dan kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,5 persen (yoy) pada tahun 2024.
“Di tahun 2024, Diskop UKM Provinsi Kalsel menargetkan adanya 150 koperasi modern dan kontribusi koperasi terhadap PDB sebesar 5,29 persen dengan syarat koperasi telah bertransformasi secara digital dan terhubung dengan akses pembiayaan formal,” tambahnya.
Yanuar menegaskan bahwa pelatihan ini fokus pada peningkatan manajemen dan pengetahuan SDM koperasi dalam mengelola tata kelola koperasi modern. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa koperasi-koperasi tersebut memenuhi standar keberhasilan dan berkontribusi positif terhadap ekonomi regional.
“Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota koperasi tentang pencatatan dan pembuatan laporan keuangan, serta meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan manajemen keuangan koperasi,” ungkap Yanuar.
Diharapkan, upaya ini dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan koperasi modern di Kalimantan Selatan, menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif di wilayah tersebut. (Ant)