BALIKPAPAN, borneoreview.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa operasi modifikasi cuaca di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, akan berlanjut hingga 10 Agustus 2024. Langkah ini diambil untuk mengontrol curah hujan dan mendukung kelancaran pembangunan serta perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Indonesia, yang akan dipusatkan di IKN.
Tri Handoko Seto, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, menyatakan bahwa operasi ini telah berjalan sejak dasarian kedua bulan Juni dan menunjukkan hasil yang memuaskan dalam mengurangi potensi hujan di IKN selama sepekan terakhir bulan Juli.
“Semua alat dan bahan semai disesuaikan kebutuhan operasi, ya, diagendakan sampai dengan tanggal 10 nanti,” kata Seto di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Apa Itu Modifikasi Cuaca?
Modifikasi cuaca adalah teknik yang digunakan untuk mengubah kondisi cuaca di suatu area tertentu melalui intervensi teknis. Salah satu metode yang umum digunakan adalah penyemaian awan dengan bahan kimia seperti Natrium Klorida (NaCl). Tujuannya adalah untuk mempengaruhi pembentukan awan dan potensi hujan. Dalam operasi modifikasi cuaca ini, bahan kimia disemai ke udara untuk merangsang atau menghambat proses pembentukan hujan di area yang ditargetkan.
Metode Modifikasi Cuaca
Dalam upaya ini, BMKG menggunakan lebih dari 16 ton Natrium Klorida (NaCl) yang disemai melalui pesawat Casa 212-400 milik Skadron 4 TNI Angkatan Udara. Fokus utama penyemaian adalah di area upwind seperti Selat Makassar, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser. Strategi ini bertujuan untuk menghalau potensi awan hujan sebelum mencapai IKN, sehingga tidak mengganggu pembangunan dan acara HUT RI ke-79.
Prakiraan Cuaca dan Dukungan Kementerian
Menurut BMKG, dalam sepuluh hari ke depan, IKN, khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara, diperkirakan akan mengalami cuaca berawan pada pagi dan malam hari serta cerah pada siang hari. Suhu diprediksi berkisar antara 24-27 derajat Celcius dengan kelembapan 84-94 persen.
“Ya begitulah mempertahankan potensi itu (pengendalian awan hujan) fokus kita,” tambah Seto.
BMKG akan terus memantau situasi cuaca dan menyesuaikan operasi modifikasi sesuai kebutuhan. (Ant)