Site icon Borneo Review

Kerbau Rawa Amuntai, Hewan Unik yang Hidup dalam Kepungan Air Danau Panggang

kerbau rawa Amuntai

visual kerbau rawa Amuntai yang hidup dalam kepungan air.(instagram)

PONTIANAK, borneoreview.co – Hidup adalah pilihan, terpilih atau memilih bisa juga dipilih. Mungkin, inilah yang terjadi pada kerbau rawa Amuntai.

Terbatasnya lahan serta terdesaknya luas tanah yang jadi perkebunan membuat kerbau rawa Amuntai kini beraktivitas di Danau Panggang.

Kandang kerbau rawa Amuntai pun kini berada di atas air. Pagi mereka keluar dan sorenya kembali, semuanya sambil berenang.

Melansir berbagai sumber, Rabu (24/9/2025), kata Amuntai tak lain adalah nama ibu kota dari Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Memang, kabupaten ini dijuluki Negeri di Atas Air, lantaran 70% wilayahnya terdiri dari rawa. Dan, rawa inilah yang kemudian menjadi tempat budidaya ribuan kerbau.

Ya, masyarakat yang tidak memiliki lahan lagi untuk berternak kerbau memanfaatkan rawa atau danau. Dari sinilah muncul istilah kerbau rawa Amuntai.

Dan, lokasi ternak kerbau rawa Amuntai ini banyak di Danau Panggang. Namanya danau, daerah ini berair dan sebagian besarnya merupakan rawa.

Berikut beberapa hal tentang kerbau rawa Amuntai:

1. Hidup di Air
Kerbau rawa menghabiskan hampir setiap hari di dalam rawa sedalam sekitar 2 hingga 3 meter.

Kandang mereka pun terletak di tengah-tengah rawa.

2. Beda dengan Kerbau Darat
Kerbau rawa Amuntai memiliki sedikit perbedaan dengan kerbau darat, yaitu terdapat pada tanduk dan warna kulit.

Kerbau rawa mempunyai tanduk yang lebih panjang dan berwarna abu-abu agak kecokelatan.

Hal ini karena seringnya berendam di air rawa yang berlumpur.

3. Bentuk Tubuh
Bentuk tubuhnya pendek tapi terlihat kekar. Bentuk badan kerbau rawa adalah bulat dengan lingkar dada yang lebar.

4. Rutinitas
Setiap pagi, kerbau tersebut akan dilepaskan dan sore hari akan dimasukkan kembali ke kandang.

Peternak hanya perlu menggembala dari atas perahu atau jukung (sebutan khas Banjar).

5. Perkembangbiakan
Induk kerbau rawa yang berusia dewasa dapat beranak dua kali setiap 2,5 tahun.

Anak kerbau rawa yang baru lahir memiliki bobot ntara 24–31 kg. Setahun setelah kelahiran, anak kerbau rawa dapat mencapai bobot 150–200 kg.

6. Makanan
Kerbau ini memakan rerumputan yang tumbuh di air rawa seperti jariwit, pepedasan, galunggung, kangkong, hiring-hiring, sumpilang, kumpai juluk, hingga eceng gondok.***

Exit mobile version