BALIKPAPAN, borneoreview.co – Kereta otonom tanpa rel (autonomous rail transit/ART) kedua untuk sarana transportasi di ibu kota baru Indonesia sudah dikirim ke Kota Nusantara, kata General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur Suhadi Hamid.
“Pengiriman ART kedua tiba di Kota Balikpapan melalui Pelabuhan Semayang, hari ini sekitar pukul 02.00 WITA,” jelas Suhadi Hamid di Balikpapan, Jumat (2/8/2024).
Pengiriman kedua kereta otonom tanpa rel tersebut menggunakan Kapal MV UHL Fierce, sebut dia, berangkat dari Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok bagian timur.
Kereta otonom tanpa rel yang tiba di Pelabuhan Semayang Kota Balikpapan merupakan pengiriman kedua, setelah pengiriman pertama melalui Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Kota Balikpapan yang tiba 27 Juli 2024.
Paket kereta otonom tanpa rel yang dikirim melalui pelabuhan peti kemas Kariangau Kota Balikpapan tersebut berisikan tiga gerbong dan dua aksesoris pelengkap.
Kereta otonom tanpa rel sarana transportasi ibu kota baru Indonesia yang tiba di Pelabuhan Semayang Kota Balikpapan, kata dia, sudah dikirim ke Kota Nusantara melalui jalur darat.
“Paket kereta otonom tanpa rel yang dikirim melalui jalur laut dari Kota Qingdao dan tiba di pelabuhan Semayang Kota Balikpapan, terdiri dari tiga gerbong dan 23 kotak aksesoris,” timpal Suhadi.
Ditambahkannya, kereta otonom tanpa rel merupakan sarana transportasi di Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia, dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Kereta otonom tanpa rel tersebut memiliki tiga gerbong, yakni gerbong depan, tengah dan gerbong belakang, yang memuat sebanyak 200 penumpang dengan muatan untuk masing-masing gerbong 75 penumpang.
Kementerian Perhubungan menjadwalkan melakukan pengujian operasional kereta otonom tanpa rel di Kota Nusantara pada 5 Agustus 2024.
Operasional perdana kereta otonom tanpa rel bakal melayani transportasi tamu dan undangan acara kenegaraan di ibu kota baru Indonesia bernama Kota Nusantara pada Agustus 2024.
Diketahui sistem operasional kereta otonom tanpa rel berjalan searah jarum jam dan waktu pemberhentian di setiap terminal selama lima menit, sekalian melakukan pengisian daya sehingga bisa digunakan dalam waktu yang cukup panjang.
Kereta otonom tanpa rel berjalan sesuai tanda jalan (marka) yang sudah disiapkan secara otomatis, sarana transportasi itu memiliki teknologi mendeteksi tanda jalan sebagai pengganti rel. (Ant)