SAMARINDA, borneoreview.co – Komunitas Puan Lestari menggelar pelatihan kreasi kuliner berbahan hayati bagi para ibu di Samarinda. Pelatihan ini demi menghasilkan masakan sehat bagi keluarga.
Komunitas Puan Lestari memberi pelaihan ini tajuk “Puan Olah Hayati”. Maksudnya para ibu di Samarinda mengandalkan sumber daya alam pangan khas Kalimantan Timur (Kaltim) dalam membuat kreasi kuliner sehat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi hidangan keluarga yang sehat dan ramah lingkungan, kata Ketua Komunitas Puan Lestari, Hanna Pertiwi di sela memasak di Oemah Keboen, Samarinda, Sabtu (32/8/2024).
Dia menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya komunitas untuk mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pemberdayaan perempuan.
“Kami ingin para ibu memiliki pilihan menu yang beragam dan sehat untuk keluarga mereka. Selain itu, dengan memasak sendiri di rumah, kita dapat mengurangi penggunaan plastik dan limbah rumah tangga,” ujar Hanna.
Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran akan kesehatan pangan. Dengan memasak sendiri, para ibu bisa memastikan makanan yang lebih sehat dan aman.
Pelatihan ini diikuti oleh berbagai kelompok masyarakat termasuk Dasa Wisma, komunitas anak muda, dan komunitas lingkungan.
“Kami mengajak warga sekitar untuk ikut serta melalui koordinasi dengan kelurahan dan RT setempat,” kata Hanna.
Selain pelatihan memasak, peserta juga diberikan bibit tanaman, seperti pohon cabai dan tomat untuk ditanam di rumah. “Kami berharap ibu-ibu bisa menanam sendiri bahan pangan di rumah, sehingga lebih sehat dan hemat,” kata Hanna.
Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan berbagai resep masakan khas Kalimantan yang menggunakan bahan-bahan lokal. Beberapa menu yang diajarkan, antara lain gangan asam kepala baung, sambal goreng kecombrang, oseng-oseng telur biawan, dan pepes ikan baung.
“Kami ingin memperkenalkan kembali masakan tradisional yang mungkin sudah jarang dimasak di rumah,” kata pelatih olahan pangan, Maulana Yudhistira.
Maulana menambahkan bahwa memasak sendiri di rumah memiliki banyak manfaat, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan.
“Dengan memasak sendiri, kita bisa mengontrol kualitas dan kebersihan bahan makanan. Selain itu, kita juga bisa mengurangi sampah plastik dari kemasan makanan instan,” ujarnya.
Pengelola Oemah Keboen, Citia Agustina yang juga terlibat dalam penyelenggaraan Olah Puan Hayati menyambut baik kegiatan tersebut sebagai edukasi mengolah pangan yang bergizi untuk keluarga sehat.
“Kita tahu sekarang makanan pada serba instan. Nah, kegiatan Olah Puan Hayati ini menjadi semangat bagi ibu-ibu untuk menghidangkan makanan bergizi dengan olahan khas daerah,” ucap Tia.
Pihaknya juga mengajak para ibu berkeliling kebun sembari memetik buah dan sayur untuk sajian bahan tambahan maupun hidangan santap.(Ant)