PONTIANAK – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) terus berinovasi dalam memperkuat sistem layanan kesehatan berbasis masyarakat melalui sinergi dengan program Koperasi Merah Putih. Program ini difokuskan pada pembentukan layanan kesehatan di tingkat desa dan kelurahan yang mudah diakses, khususnya di wilayah terpencil.
Sekretaris Daerah Kalbar, Harisson, menyampaikan bahwa koperasi merah putih tidak hanya berfungsi sebagai badan usaha, tetapi juga sebagai motor penggerak kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat. Melalui koperasi, layanan klinik dan apotek bisa lebih dekat dengan warga yang selama ini sulit menjangkau fasilitas kesehatan konvensional.
“Dengan koperasi merah putih, kita ingin masyarakat di desa bisa mendapatkan layanan dasar seperti skrining kesehatan, imunisasi, edukasi, hingga pengobatan terbatas. Klinik koperasi juga akan menjalankan fungsi promotif dan preventif,” jelas Harisson di Pontianak, Kamis (31/7/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberadaan layanan kesehatan dalam struktur koperasi bukan untuk menggantikan Puskesmas atau Dinas Kesehatan, melainkan untuk memperluas dan melengkapi jangkauan pelayanan. Diharapkan tidak ada tumpang tindih, melainkan kolaborasi yang memperkuat akses kesehatan di akar rumput.
Layanan klinik koperasi akan dilengkapi dengan tenaga terlatih dan sistem kerja sama lintas sektor, termasuk keterlibatan langsung Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Harisson menambahkan bahwa SDM koperasi harus memiliki kompetensi dan memahami regulasi pelayanan kesehatan.
Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) juga diharapkan menjadi mediator strategis antara pemerintah daerah dan pusat, serta pihak swasta, dalam memperkuat solusi masalah kesehatan di daerah.
Satgas Koperasi Merah Putih Pusat sendiri telah menetapkan dua koperasi percontohan di Kalbar, yakni di Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, dan Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang. (Ant)
