SINGKAWANG, borneoreview.co – Korem 121/Alambhana Wannawai menyatakan siap membantu pengamanan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Kalimantan Barat, termasuk puncaknya pada festival Cap Go Meh.
“Marilah kita jadikan perayaan ini sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen kita dalam menjaga keberagaman dan toleransi di Kalimantan Barat, yang telah menjadi contoh baik bagi daerah lain,” ujar Komandan Korem 121/ABW, Brigadir Jenderal TNI Purnomosidi, saat membuka perayaan Imlek di Singkawang, Selasa (28/1).
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, serta menjaga nilai-nilai keberagaman dengan penuh rasa hormat. “Keberagaman adalah kekuatan yang harus kita pelihara,” tambahnya.
Purnomosidi juga mengingatkan masyarakat, khususnya di Singkawang, untuk menjaga sportivitas dan kebersamaan selama perayaan. Ia berharap Imlek dan Cap Go Meh dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan mempererat kebersamaan.
“Saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Semoga Tahun Ular Kayu 2025 membawa keberkahan, kesehatan, dan kesuksesan bagi kita semua. Gong Xi Fa Cai,” ucapnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menekankan peran Singkawang sebagai kota dengan toleransi tertinggi di Indonesia. “Keberagaman etnis dan budaya di sini memperkaya kita dan mendorong pembangunan Kalbar,” ujarnya.
Ia juga menyoroti dampak positif perayaan Imlek dan Cap Go Meh terhadap perekonomian daerah. “Banyaknya UMKM yang tampil mempercepat roda ekonomi kita,” katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Bayu Suseno, menyebut pihaknya telah mendata 239 klenteng dan 170 vihara sebagai prioritas pengamanan. “Lonjakan mobilitas masyarakat juga diprediksi meningkat, berisiko menimbulkan kemacetan dan kecelakaan, terutama di jalur strategis Pontianak – Singkawang,” ujarnya.
Polda Kalbar telah menyiapkan strategi pengamanan, termasuk manajemen lalu lintas, pencegahan konflik, dan pengawasan isu provokatif di media sosial. “Satgas preemtif dan siber harus aktif mendeteksi potensi isu sejak dini agar situasi kamtibmas tetap kondusif,” pungkasnya. (Ant)