PONTIANAK, borneoreview.co – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, telah menetapkan status tanggap darurat banjir yang melanda Kecamatan Sungai Ambawang. Keputusan ini diambil untuk mempercepat pemberian bantuan kepada 8.248 jiwa warga yang terdampak.
Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam, menyampaikan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) sedang bersiap untuk memberikan bantuan. “Kita siaga, dari BPBD dan Dinsos. Ini perlu proses karena kita mengelola anggaran pemerintah yang memiliki SOP, tapi yakinlah tidak lama,” ungkap Yusran di Kubu Raya, Minggu.
Banjir yang melanda Kecamatan Sungai Ambawang telah terjadi lebih dari dua pekan dan saat ini mulai surut. Namun, Camat Sungai Ambawang, Jurin, mengingatkan bahwa masyarakat masih memerlukan bantuan, terutama dalam bentuk sandang, pangan, dan obat-obatan.
Di Desa Pancaroba, banjir melanda enam dusun: Dusun Pancaroba, Sairi, Sangku, Tapah, Panca Maju, dan Cangko Manis, dengan total 939 rumah terdampak, melibatkan 1.296 Kepala Keluarga (KK) dan 4.587 jiwa. Di Desa Lingga, Dusun Lingga Dalam terdampak 198 KK atau 715 jiwa, sedangkan di Desa Teluk Bakung, lima dusun terendam, dengan total 811 KK dan 2.946 jiwa yang terkena dampak.
Meskipun bantuan dari pemerintah daerah masih menunggu, Jurin menyebutkan bahwa salah satu dusun yang terisolir, Dusun Rees, sudah menerima bantuan dari PT Graha Agro Nusantara (PT GAN) berupa beras, mie instan, dan minyak goreng untuk 137 KK.
Kepala Dinas Sosial Kubu Raya, Wasilun, mengungkapkan bahwa persediaan sandang pangan untuk masyarakat terdampak sudah siap. “Kami sedang menyiapkan bantuan melalui beras cadangan pangan yang dikelola dinas pertanian,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Kubu Raya masih melakukan pendataan menyeluruh mengenai jumlah masyarakat yang terdampak agar bantuan dapat disalurkan secara tepat sasaran. (Ant)