-
KOTAWARINGIN BARAT, borneoreview.co – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengoptimalkan program Bank Sampah. Hal ini sebagai upaya mengurangi limbah nonorganik rumah tangga di kabupaten setempat.
Setidaknya, hingga kini DLH Kobar sudah membangun lima bank sampah dan masyarakat pun sudah mulai aktif memilah limbah organik maupun nonorganik yang tentunya menjadi bernilai ekonomis.
“Sampai saat ini telah ada lima bank sampah yang berada di perkotaan,” kata Kabid Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (P2KLH) Nurliani di Pangkalan Bun, Jumat (30/8/2024).
Nurliani menerangkan, saat ini perkembangan keberadaan bank sampah pun sudah berjalan. Bahkan pengelolaan sampah dari rumah-rumah warga juga telah dilaksanakan.
Nurliani mengatakan, lima bank sampah yang telah berhasil dibangun oleh DLH Kobar yakni, di Kelurahan Mendawai RT 1,2,3, Kelurahan Sidorejo RT 21, dan Kelurahan Madurejo di Pondok Pesantren Ar-Wahdah.
Nurliani mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur bahwa saat ini masyarakat sudah mulai aktif memilah sampah organik maupun non organik dari limbah rumah tangga untuk ditabung menjadi bernilai ekonomis.
“Ini kita jadwalkan dua pekan sekali atau sebulan sekali tergantung permintaan dari masyarakat di RT masing-masing di titik kumpul yang sudah ditentukan, dengan dijual dan dihargai mereka jadi semangat memilah sampah” ucapnya.
Kabid di DLH Kobar itu menyampaikan bahwa hingga kini banyak masyarakat yang berminat untuk melakukan gerakan pemilahan sampah tersebut. Dia pun mencontohkan baru-baru ini para warga RT 5 dan RT 7 di Kelurahan Mendawai, sudah langsung menghubungi Bidang P2KLH, DLH Kobar.
Dia pun memastikan pihaknya tidak memaksakan dalam hal ini, tetapi melalui program ini merupakan upayanya untuk menyadarkan masyarakat dengan adanya gerakan tersebut bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.
Selain itu, Nurliani mengungkapkan, bahwa kedepannya pihaknya akan berupaya membuat bank sampah untuk limbah organik yang dibentuk dalam kompos, sehingga hasil kompos dari sampah warga tersebut akan dibeli oleh pihak DLH Kobar. Sebab, ada Bidang RTH yang menangani masalah pertanaman.
“Tentunya kita butuh sampah organiknya atau pupuk komposnya, oleh karena kita harus bersinergi supaya dengan adanya nilai jual masyarakat jadi bersemangat,” pungkas Nurliani.(Ant)
Kurangi Limbah Nonorganik, DLH Kobar Optimalkan Bank Sampah

Sejumlah masyarakat sedang menjual sampah hasil pemilahan dari Bank Sampah yang disediakan oleh DLH Kobar. (ANTARA/HO-DLH Kobar)