PONTIANAK, borneoreview.co – Indonesia memiliki banyak cadangan minyak dan gas (migas) yang sangat banyak perusahaan migas yang beroperasi.
Pun, perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia tidak semata murni milik negara ini saja. Grup perusahaan internasional juga ikut bermain.
Perusahaan migas itu beroperasi di sekian lokasi yang potensial, mereka membuang tambang di daratan hingga anjungan lepas pantai.
Melansir berbagai sumber, Rabu (27/8/2025), bahkan SKK Migas mencatat sejumlah perusahan migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menorehkan produksi minyak dan kondensat jumbo sepanjang semester I 2023.
Berikut beberapa perusahaan migas yang dimaksud dan hasil produksinya:
1. Exxonmobil Cepu Limited
Anak perusahaan dari ExxonMobil ini
Hingga 30 Juni 2023 mencatat realisasi produksi minyak dan kondensat mencapai 165.265 barel oil per day (BOPD). Sedangkan realisasi liftingnya mencapai 165.145 BOPD.
Realisasi produksi Mobil Cepu LTD telah melebihi target lifting yang ditetapkan dalam APBN 2023 atau setara 114,8 persen dari target yang sebesar 144.000 BOPD.
Realisasi produksi Mobil Cepu LTD juga melebihi perencanaan produksi minyak dan kondensat atau Work Program and Budget (WPNB) 121,1 persen dari 136.500 BOPD.
2. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)
Hingga 30 Juni 2023, PHR mencatat realisasi produksi minyak dan kondensat mencapai 161.594 BOPD. Sedangkan realisasi liftingnya mencapai 162.759 BOPD.
Realisasi produksi PHR tersebut setara 86 persen dari target lifting yang ditetapkan dalam APBN 2023 yang sebesar 187.870 BOPD.
Realisasi produksi PHR baru mencapai 89,8 persen dari WPNB-nya yang sebesar 180.000 BOPD.
3. Medco E & P Natuna
Hingga 30 Juni 2023, Medco E&P Natuna mencatat realisasi produksi minyak dan kondensat mencapai 11.644 BOPD. Sedangkan realisasi liftingnya mencapai 11.607 BOPD.
Realisasi produksi Medco E&P Natuna telah melebihi target lifting yang ditetapkan dalam APBN 2023 atau setara 121,3 persen dari target yang sebesar 9.600 BOPD.
Realisasi produksi Medco E&P Natuna juga mencapai 137,7 persen dari WPNB-nya yang sebesar 8.457 BOPD.
4. PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)
Hingga 30 Juni 2023, PHM mencatat realisasi produksi minyak dan kondensat mencapai 26.862 BOPD. Sedangkan realisasi liftingnya sebesar 24.713 BOPD.
Realisasi produksi PHM mencapai 89,5 persen dari target lifting yang ditetapkan dalam APBN 2023 yang sebesar 30.000 BOPD.
Realisasi produksi PHM mencapai 99,8 persen dari WPNB-nya yang sebesar 26.905 BOPD.
5. PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur
Hingga 30 Juni 2023, Pertamina Hulu Kaltim mencatat realisasi produksi minyak dan kondensat mencapai 9.629 BOPD. Sedangkan realisasi liftingnya mencapai 10.992 BOPD.
Realisasi produksi Pertamina Hulu Kaltim baru mencapai 91,7 persen dari target lifting yang ditetapkan dalam APBN 2023 yang sebesar 10.500 BOPD.
Realisasi produksi Pertamina Hulu Kaltim tersebut juga baru mencapai 97,8 persen dari WPNB-nya yang sebesar 9.850 BOPD. **