Maen Lak: Permainan Biasa Dilakukan Perempuan Melatih Fokus dan Konsentrasi

Permainan Lak

PONTIANAK, borneoreview.co – Ada satu permainan yang dahulu sering dimainkan teman-teman perempuan sebayaku.

Alat untuk permainan ini terbuat dari plastik yang dicor ke cetakan membentuk beragam buah, bunga, hewan, tokoh wayang, bagian tubuh manusia atau bentuk lainnya.

Permainan ini di kampong halamanku, Pontianak dinamai Lak. Di tempat lain ada yang menyebutnya dakocan atau kuaci.

Dahulu alat mainan ini dijual dalam plastik-plastik kecil berisi 3 sampai 5 buah, yang digantung dalam rencengan di warung-warung atau penjual mainan keliling.

Ada pula yang menjadikan mainan ini sebagai bonus penarik pembeli dari pembelian makanan tertentu, seperti: telok cicak, bonbon atau permen.

Cukup banyak teman-temanku yang perempuan yang mengumpulkannya, bahkan pernah ada yang kutahu punya sekaleng penuh biskuit Kong Guan berisikan lak.

Ada yang mengumpulkannya secara membeli, ada yang diberi cuma-cuma ataupun hasil dari kemenangan permainan.

Seingatku, salah satu permainan lak yang paling sering dimainkan oleh teman-teman perempuanku adalah melempar lak gacoannya ke lak-lak taruhan sebagai sasaran.

Arenanya adalah lahan datar, biasanya tanah, yang digaris batas atas dan batas bawah, yang jarak keduanya satu hingga dua meter.

Garis batas bawah merupakan batas tempat pemain melemparkan lak gacoan, sementara batas atas adalah tempat lak-lak taruhan ditebarkan secara acak.

Awal setiap putaran permainan, setiap peserta wajib menyerahkan sejumlah lak taruhannya yang berapa jumlahnya akan disepakati bersama.

Dan setiap peserta harus menyiapkan lak gacoannya, yang biasanya dipilih yang berbentuk kompak, sehingga tak mudah pecah.

Paska pengundian urutan pemain, pemenang undian pertama akan mengumpulkan lak-lak taruhan dari semua peserta dan kemudian dari garis bawah menebarkannya ke batas atas.

Saat ada satu atau lebih lak tidak berhasil melewati garis batas atas, maka ia dinyatakan gagal dan pemain aktif akan digantikan oleh peserta lainnya.

Saat penebaran berhasil, kemudian pemain aktif ini akan melemparkan lak gacoannya berusaha mengenai salah satu lak taruhan.

Jika kena, lak taruhan itu akan menjadi miliknya dan ia dapat meneruskan melemparkan lak gacoannya ke lak taruhan lainnya.

Jika gagal, akan dilakukan pergantian pemain aktif. Begitu seterusnya, sampai lak-lak taruhan habis.

Permainan ini membutuhkan konsentrasi dan perhitungan yang tinggi. Meskipun sepengamatanku ada saja yang punya kegemaran mancat atau melempar melewati garis.

Tapi, karena pemainnya anak-anak perempuan, tak lah sampai terjadi perkelahian, paling hanya saling tuding dan tarik urat leher atau dalam bahasa kampong halamanku betekak.

Permainan ini sangat bagus melatih fokus pada para pemainnya.

Tak heran, banyak teman-temanku perempuan sekampong halaman, yang saat dewasanya menjadi sangat fokus.

Fokus pada keluarga, fokus pada pekerjaan atau fokus sebagai sosialita.

Penulis: Dr Pahrian Siregar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *