TABALONG, borneoreview.co – Sebanyak 20 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong melakukan kunjungan lapangan ke lokasi tambang PT Adaro Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk memahami lebih dekat aktivitas pertambangan batu bara serta aspek manajemen dan keberlanjutannya.
Kegiatan dimulai dengan tur ke PIT Wara, salah satu area tambang PT Adaro yang aktif, memperlihatkan proses penambangan secara langsung. Lisa Febri Hardianty, mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kesempatan ini.
“Kunjungan ini memberikan kami pengalaman melihat langsung aktivitas pertambangan hingga memahami etika bisnisnya,” ujarnya. Lisa juga menambahkan, ia terkejut melihat lingkungan tambang yang tidak sesuai dengan bayangannya.
“Sebelumnya saya pikir tambang itu gersang, tetapi area kantor Adaro ternyata hijau dengan banyak pohon,” katanya.
Mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai aspek pengelolaan tambang yang mengutamakan keberlanjutan, seperti reklamasi tanah bekas tambang dan pengelolaan limbah. Menurut Lisa, hal ini menunjukkan komitmen Adaro terhadap lingkungan.
Irvan Syarif, perwakilan PT Adaro Indonesia, menjelaskan bahwa manajemen operasi tambang di Adaro berfokus pada efisiensi dan keberlanjutan. “Kami memastikan operasional tambang berjalan baik tanpa merusak lingkungan,” jelasnya.
Salah satu momen yang paling berkesan bagi mahasiswa adalah kunjungan ke area pembibitan tanaman atau nursery. Di sini, mereka belajar tentang cara pembibitan yang akan digunakan untuk reklamasi lahan bekas tambang.
“Saya jadi tahu bagaimana Adaro mengelola reklamasi hingga tanah bekas tambang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat,” ungkap Althof Fadhiel, salah satu mahasiswa.
Kegiatan ini diharapkan memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang hubungan antara teori yang dipelajari di kampus dan praktik di dunia kerja. (Ant)
