PONTIANAK, borneoreview.co – Marmer adalah salah satu barang tambang Indonesia yang jumlahnya melimpah.
Itulah sebab banyak penambangan marmer. Namun, meskipun melimpah, barang tambang Indonesia ini terbatas karena karakternya memang begitu.
Tepatnya, persis barang tambang Indonesia lainnya, pembentukan marmer membutuhkan waktu sangat lama.
Melansir berbagai sumber, Jumat (22/8/2025), marmer alias batu pualam adalah bagian dari batuan malihan (metamorf) yang terbentuk melalui proses metamorfosis batu kapur.
Dengan mata lain, batu marmer tersusun dari mineral kalsit dengan mineral minor lainnya, seperti mika, klorit, kuarsa graphot, limonit, hingga hematit.
Marmer memiliki sifat tahan lama, anti-api, tahan panas, dan gampang dibersihkan.
Tingkat kepadatan kristal batu marmer sangat tinggi. Gugusan kristal di dalamnya cenderung sama pada tekstur halus hingga yang agak kasar.
Yang jelas, pemanfaatan batu marmer sangat beragam, dari keperluan konstruksi hingga dekorasi.
Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), volume produksinya di Indonesia sempat menyentuh 367.563 meter kubik pada 2021.
Dan, Tmtambang marmer di Indonesia ditemukan di berbagai tempat dengan volume yang cukup banyak tetapi terbatas. Sebab, pembentukannya membutuhkan waktu sangat lama.
Berikut beberapa daerah penghasil batu marmer di Indonesia:
1. Aceh Selatan
Pengolahan marmer di Aceh Selatan dikelola Politeknik Aceh Selatan (Poltas) yang berada di bawah naungan Pemkab Aceh Selatan.
Batuan marmer banyak ditemukan di kaki gunung Aceh Selatan dengan unsur warna dan seratan unik.
Marmer di sana sudah diolah menjadi produk, seperti lantai marmer, meja tamu, kursi, gelas, mangkuk, dan sebagainya.
2. Sumatra Barat
Ada berbagai titik lokasi tambang marmer di provinsi ini, seperti di Halaban dan Sinatang di Kabupaten Lima Puluh Kota, di Tamparungo, Kabupaten Sawahlunto, serta Kabupaten Agam.
3. Lampung
Di Provinsi Lampung tambang marmer ada di hulu Way Rilau, sebelah barat Way Semangka, Bukit Arakan, dan Way Pemerihan.
Daerah penghasil batu marmer di Lampung juga bisa ditemukan di Kecamatan Natar, Kecamatan Way Tuba, Kecamatan Sendang Agung, Kecamatan Pugung, Kecamatan Pagelaran, dan Kecamatan Gedong Tataan.
Batu marmer di Lampung mempunya berbagai variasi warna. Seratan polanya pun cukup khas sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi saat diolah.
4. Magelang
Tambang marmer di Magelang, Jawa Tengah) terletak tepatnya di Kecamatan Salaman.
Batu marmer di sana memiliki kekhasan berupa motif serat berwarna merah. Kemunculannya berasal dari bawah tanah.
5. Tulungagung
Penambangan marmer di Tulungagung, Jawa Timur, sudah dilakukan semenjak zaman kolonial Belanda.
Area tambang marmer tepatnya berada di Bukit Besole, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.
Keunggulan marmer Tulungagung yaitu memunyai kualitas cukup baik. Hasil tambang banyak dipakai pada pembangunan rumah hingga sarana umum.
Pengelolaannya turut dilakukan perusahaan PT Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT).
6. Kupang
Tambang marmer terbaru ditemukan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, kurang lebih seluas 32 hektare.
Sebelumnya, marmer juga ditemukan di Desa Tunua, Mollo Utara, Timor Tengah Selatan, yang saat ini telah menyisakan bekas tambangnya dan dipakai sebagai tempat wisata.
Di Tunua, marmer diambil dari Bukit Naetapan yang memiliki luas 10,5 hektare.
7. Sulawesi Selatan
Tambang marmer di Sulawesi tidak terpusat di satu titik. Ada di Pangkep, Maros, Barru, Bone, sampai Enrekang.
Marmer di daerah tersebut dipakai untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan batu nisan, penghias rumah, dan sebagainya.***