Site icon Borneo Review

Melihat Kepulauan Karimata, Cagar Alam Laut sejak 1981, Berawal dari Perdagangan Tempurung Penyu

Kepulauan Karimata

Pemandang di salah satu sudut Kepulauan Karimata. (ig@indonesiawonderful80)

PONTIANAK, borneoreview.co – Gugusan Kepulauan Karimata yang terletak di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, adalah sebuah cagar alam laut.

Kepulauan Karimata ditetapkan pada 1981. Di dalamnya terkandung beraneka flora dan fauna menawan.

Dan, Kepulauan Karimata terdiri dari beberapa ekosistem, baik dataran rendah maupun tinggi.

Melansir berbagai sumber, Kamis (16/10/2025), Kepulauan Karimata memiliki beberapa tipe ekosistem mulai dari tipe ekosistem terumbu karang, hutan pantai, hutan mangrove, sampai dengan tipe ekosistem perbukitan tinggi.

Cagar alam laut ini memiliki area seluas 177 ribu hektare. Dan, kondisi topografi kawasan Kepulauan Karimata ini berupa dataran rendah sampai dengan tinggi yaitu dari 0 hingga 1030 m di atas permukaan laut.

Secara geografis, kepulauan ini berada di selat perairan antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatra.  Terdapat dua pulau besar pada gugusan Kepulauan Karimata, yaitu Pulau Karimata dan Pulau Serutu.

Melihat dari letaknya yang terpisah dari Pulau Kalimantan, diperkirakan jenis fauna yang terdapat pada kawasan ini banyak yang tergolong endemik.

Di antara fauna yang baru terdata antara lain duyung (dugong–dugong), tuntong (batagurbaska), dan kura-kura gading (olitia borneensis).

Berikut beberapa hal menarik soal Kepulauan Karimata:

1. Ragam pulau
Selain Karimata dan Serutu, ada pulau kecil lainnya di antaranya Pulau Pelapis Kelawar, Pulau Pelapis Tengah, dan Pulau Kelumpang.

Ada juga Pulau Buluh, Pulau Belian, Pulau Busung, Pulau Segunung, Pulau Genting, Pulau Serungganing, dan Pulau Kera.

2. Administrasi pemerintahan
Secara administrasi, kawasan ini berada di Kabupaten Kayong Utara, tepatnya Kecamatan Kepulauan Karimata dan merupakan pemekaran dari Kecamatan Pulau Maya.

Pusat pemerintahannya ada di Desa Pelapis yang berada di Pulau Karimata.

3. Jauh dari ibukota kabupaten
Khusus untuk Pulau Karimata, secara spesifiknya di antara Pulau Kalimantan dan Pulau Belitung, serta mencakup tiga desa yaitu Betok Jaya, Padang, dan Pelapis.

Kurang lebih letaknya sekitar 180 Kilometer dari Ibukota Kayong Utara, Sukadana.

4. Tempat dagang
Berdasarkan catatan dari seorang penjelajah Tiongkok bernama Wang Dayuan serta catatan Xingcha Shenglan (1436), pulau ini sering dijadikan tempat perdagangan tempurung penyu.

Kemudian, dua abad setelahnya, pulau ini kembali dijadikan pusat ekspor dan perdagangan besi di bawah kekuasaan sebuah kerajaan dengan pusat di Sukadana.

5.  Ekosistem dan flora
Sebagian besar lahan di Pulau Karimata merupakan vegetasi tebal berupa perkebunan dan hutan.

Terdapat hutan hujan tropis di sana dengan tumbuhan seperti resak (vatica) dan ulin/bulian (erere, pohon berkayu khas Kalimantan dengan tinggi 30-35 meter).

Selain itu, terdapat juga hutan mangrove di wilayah barat pulau yaitu di wilayah Tanjung Gemuk dan Tanjung Ujung Pandang dengan luas 112 kilometer persegi.

Jenis mangrove yang dapat ditemukan di sini yaitu dari genus bruguiera, rhizopora, sonneratia (pidada), dan rhizopora (bakau).

6. Keberadaan fauna
Di hutan hujan tropis ada lutung merah, babi hutan, kera, kelelawar, ular, tupai indah, tupai ramping, jalak, walet, burung madu sriganti, dan burung madu kelapa.

Sedangkan di laut, ada dugong, kura-kura gading, dan tuntong.

7. Keindahan Laut
Dari lautnya, akan ditemukan suatu ekosistem terumbu karang dan ekosistem dasar laut di perairan bagian selatan, utara, dan timur pulau.

Keindahannya pun sangat memesona, baik dari karang, ikan-ikan kecil, maupun tumbuhan lautnya.

8. Tradisi Semah Laut
Tradisi ini diadakan setiap 4 April dengan tujuan untuk menjaga kelestarian alam sekaligus dijadikan sebagai tanda syukur kepada Sang Pencipta.

Tepatnya agar segala marabahaya dapat ditolak serta diturunkan keberkahan bagi masyarakat.

Semah Laut dilakukan dengan memberikan suatu sesajen kepada ‘penunggu’ laut. **

Exit mobile version