Site icon Borneo Review

Mengenal Alat Panen Sawit, dari Dodos hingga Tojok

alat panen sawit

seorang pekerja sedang memanen dan menggunakan alat panen sawit bernama dodos (ig@petanisawitsukses)

PONTIANAK, borneoreview.co – Banyak ragam alat panen sawit dan masing-masing memiliki kelebihan maupun fungsi tersendiri.

Hal ini perlu menjadi perhatian. Pasalnya, jika salah memilih alat panen sawit, hasilnya bisa tidak maksimal.

Masing-masing alat panen sawit itu menyesuaikan medan, artinya hadir dengan desain tertentu untuk mengatasi kondisi tertentu pula.

Melansir berbagai sumber, Jumat (15/8/2025) agar proses panen dapat berjalan efektif, memang dibutuhkan alat panen yang memadai.

Berikut adalah beberapa alat panen sawit yang harus ada di perkebunan:

1. Dodos
Secara umum, cara pemanenan buah kelapa sawit dilakukan dengan memotong TBS dan pelepah daun yang menghalangi proses pemotongan TBS.

Di Indonesia sendiri, alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan ini adalah dodos.

Dodos merupakan alat panen sawit yang digunakan untuk memotong TBS yang tingginya di bawah 3 meter.

Dodos dibagi menjadi dua jenis, yaitu dodos kecil yang memiliki lebar mata 7,5-10 cm dan digunakan pada umur tanaman 3-5 tahun dan dodos besar yang memiliki lebar mata 12,5-15 cm dan digunakan pada tanaman umur 5-8 tahun dengan tinggi lebih dari 3 meter.

2. Egrek
Alat ini digunakan jika tanaman kelapa sawit sudah tumbuh lebih tinggi dari 3 meter, sehingga pemanenannya tidak bisa dilakukan menggunakan dodos.

Egrek sawit merupakan pisau khusus yang memiliki bentuk seperti bulan sabit untuk memanen buah kelapa sawit.

Alat ini biasanya diikatkan ke galah dengan bantuan karet ban sehingga bisa menjangkau bagian pohon yang tinggi.

Egrek terbuat dari baja karbon, sehingga memiliki ujung yang sangat tajam dan tidak mudah tumpul.

Dengan diameter 4,5 cm dan tebal 0,15-0,2 cm, alat ini tidak hanya digunakan untuk memanen buah sawit saja, melainkan juga untuk memudahkan petani dalam memotong pelepah–pelepah daun yang sudah tua.

3. Gancu
Alat panen sawit yang satu ini biasanya digunakan untuk mengaitkan buah sawit dan mengorek brondolan di celah pelepah.

Gancu lengkapi dengan mata tombak yang berbentuk melengkung atau sabit dengan panjang sekitar 40-50 cm.

4. Kapak
Alat ini digunakan untuk memotong tangkai buah yang terlalu panjang ataupun bagian pelepah daun yang sudah jatuh ke tanah.

Agar proses panen berjalan lancar, kapak yang digunakan harus memiliki mata pisau yang tajam.

5. Parang
Alat multifungsi ini biasa digunakan untuk membersihkan dahan yang masih bisa dijangkau hingga memotong rumput liar yang berada di sekitar pohon kelapa sawit.

6. Angkong
Jika seluruh buah sudah dipanen, proses berikutnya adalah mengangkut atau membawa TBS yang sudah dipanen menuju pabrik atau TPH menggunakan angkong.

Penggunaan angkong untuk mengangkut buah biasanya digantikan oleh drum plastik apabila terjadi banjir.

7. Tojok
Tojok terbuat dari pipa besi berongga seperti tombak dengan panjang sekitar 100 cm ini digunakan untuk mengangkat buah sawit dan melemparkannya ke truk.

Alat ini termasuk unik karena memiliki pegangan berbentuk huruf D atau huruf T.***

Exit mobile version