Site icon Borneo Review

Mengenal Macan Dahan Kalimantan, sang Predator Puncak di Hutan Borneo

macan dahan Kalimantan

seekor macan dahan Kalimantan yang tertangkap kamera. (ig@btn_gn_palung)

PONTIANAK, borneoreview.co – Macan dahan Kalimantan memang tidak seterkenal kucing besar lainnya seperti harimau, singa, dan sebagainya.

Namun jika berbicara khusus untuk hutan di Pulau Borneo, maka macan dahan Kalimantan adalah sang predator puncak.

Dan, keberadaan macan dahan Kalimantan adalah indikator penting bagi kesehatan ekosistem hutan tempat ia tinggal.

Melansir berbagai sumber, Kamis (25/9/2025), sejatinya macan dahan Kalimantan (Neofelis diardi borneensis) masih saudara dekat dengan macan dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi).

Keduanya adalah subspesies dari macan dahan sunda (Neofelis diardi).

Namun, keberadaan mereka kini terancam. Diperkirakan hanya ada sekitar 4.500 individu dewasa secara keseluruhan, dengan 3.800 di Kalimantan dan 730 di Sumatera.

Data ini menurut data Kelompok Spesialis Kucing IUCN yang diperoleh dari penelitian pada 2006.

Meskipun fosil macan dahan pernah ditemukan di Jawa, mereka diperkirakan telah punah sejak era Holosen.

Sebagai informasi, macan dahan adalah spesies kucing yang dilindungi dengan status Rentan (Vulnerable/VU) dalam Daftar Merah IUCN.

Berikut beberapa hal tentang macan dahan Kalimantan:

1. Ukuran
Macan dahan Kalimantan memiliki panjang tubuh antara 69-108 cm, dengan ekor yang mencapai 61-91 cm.

Ini jauh lebih kecil dibandingkan harimau Sumatera yang dapat mencapai panjang sekitar 244 cm atau macan tutul Jawa.

2. Bentuk tubuh
Postur tubuh macan dahan tergolong ramping, dengan kaki depan yang pendek dan kaki belakang sedikit lebih panjang.

Kepalanya kecil dan ekornya panjang, yang memudahkan macan dahan untuk melompat dari satu dahan ke dahan lain dengan lincah, layaknya tupai.

Telapak kakinya yang lebar memungkinkan ia bergelayut di atas dahan sembari menangkap mangsa, sementara ekor panjangnya memberikan keseimbangan yang sempurna.

3. Warna
Bulu macan dahan sunda cenderung lebih gelap dan abu-abu, dengan corak yang lebih kecil dibandingkan kerabatnya di daratan utama.

Pola bulu yang mirip awan inilah yang menjadi inspirasi nama “Clouded Leopard” dalam bahasa Inggris.

Dan, macan dahan Kalimantan, bulunya lebih gelap lagi.

4. Predator puncak
Di Sumatera, harimau adalah raja hutan, tetapi di Kalimantan, tahta itu dipegang oleh macan dahan.

Tanpa harimau di wilayah ini, macan dahan menjadi predator puncak dan bagian dari kelompok kucing terbesar di belantara Kalimantan.

5. Makanan
Macan dahan Kalimantan mengonsumsi berbagai spesies darat, termasuk landak, muncak, rusa sambar, kancil, musang, burung, bekantan, monyet ekor panjang, hingga siamang.

6. Pentingnya pohon
Macan dahan Kalimantan sangat bergantung pada tegakan pohon.

Ia beradaptasi dengan baik di hutan hujan tropis, dilengkapi kemampuan luar biasa untuk mendeteksi ancaman dan mencari makanan dari ketinggian pohon.

Sebagai spesies arboreal dan pemburu ulung, ia dapat bertahan di kawasan penebangan, hutan bakau, dan rawa gambut.

7. Suka ikan
Macan dahan Kalimantan juga tidak takut air, ikan pun menjadi salah satu menu dalam dietnya. **

Exit mobile version