PONTIANAK, borneoreview.co – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyerukan perubahan paradigma dalam memandang sektor UMKM. Dalam kunjungannya ke kantor cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (11/11), Maman mengusulkan agar istilah “pelaku UMKM” diganti dengan “pengusaha UMKM.” Menurutnya, kata “pelaku” mengandung konotasi negatif dan seolah-olah mengurangi nilai dari upaya bisnis yang dilakukan oleh UMKM.
“Kata ‘pelaku’ seakan menggambarkan mereka hanya melakukan tindakan, bukan mengelola bisnis aktif. Padahal, tidak ada perbedaan prinsip dalam kegiatan pengusaha UMKM dan pengusaha besar,” ungkap Maman dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/11). Ia menegaskan bahwa yang membedakan hanya skala usaha dan aset yang dimiliki, sementara pola dan metode usahanya serupa.
Sebagai langkah konkret, Maman meminta PT PNM untuk menjadi pionir dalam mengubah pandangan terhadap UMKM. Ia menginstruksikan seluruh account officer (AO) PNM untuk menggunakan istilah “pengusaha UMKM” dalam berkomunikasi dengan nasabah. AO PNM bertugas mengenalkan program Mekaar kepada calon nasabah, memeriksa kelayakan nasabah, mendampingi kelompok nasabah, menagih angsuran, serta mempersiapkan pencairan modal.
“Mari kita sebut mereka pengusaha UMKM, baik itu di sektor ultra mikro, kecil, atau menengah. Saya ingin pola pikir kita berubah untuk menghargai saudara-saudara kita ini sebagai pengusaha,” tambah Maman. Ia juga berencana mendorong Direktur Utama PNM Arief Mulyadi untuk menerbitkan surat edaran resmi agar perubahan istilah ini diterapkan sebagai instruksi di lingkungan PNM.
Selain perubahan terminologi, Menteri Maman menekankan pentingnya pendampingan intensif bagi pengusaha UMKM melalui program Mekaar. PNM diharapkan bisa memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari akses permodalan hingga peningkatan kapasitas usaha.
Saat ini, terdapat sekitar 65 juta pengusaha UMKM di Indonesia. Menteri Maman menegaskan bahwa fokusnya adalah untuk meningkatkan level usaha para pengusaha ini agar mereka dapat berkembang, bukan hanya menambah jumlah mereka. (Ant)