PONTIANAK, borneoreview.co – Meratus ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, karena keunikan geologis dan kekayaan budaya yang dimilikinya.
Melansir berbagai sumber, Jumat (18/4/2025), selain Meratus, tahun ini UNESCO juga menetapkan Geopark Kebumen sebagai bagiannya.
Berikut beberapa fakta soal Geopark Meratus yang oerlu diketahui:
1. Pegunungan Ofiolit
Secara fitur geologi, Meratus sebagian besar terdiri dari ofiolit, alias batuan yang terbentuk di dasar laut sekitar 198 juta tahun yang lalu.
Kemudian terdorong ke daratan selama tumbukan antara 137 hingga 110 juta tahun yang lalu.
Ofiolit sendiri tergolong langka secara global. Pegunungan Meratus menyimpan rangkaian ofiolit terlengkap dan tertua di Indonesia.
2. Habitat Anggrek
Kawasan ini ditumbuhi berbagai macam anggrek, di antaranya anggrek hitam, anggrek bulan, kasut kumis, tebu, dan beberapa varietas anggrek lainnya.
Salah satu yang jadi keunikan ialah anggrek bulan di Kalsel, yang memiliki keunggulan dibanding anggrek di tempat lain seperti Filipina atau di tempat Indonesia lain.
3. Situs Konservasi Bekantan
Kawasan Kalsel menjadi tempat ideal bagi bekantan, lantaran memiliki beberapa aliran sungai besar, sehingga dapat menjadi habitat untuk hutan bakau, mangrove dan rawa.
Meratus juga memiliki situs Konservasi Bekantan Curiak, yang berada di Desa Marabahan Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.
4. Punya Empat Rute
Geopark Meratus memiliki empat rute perjalanan, yaitu Rute Utara, Timur, Selatan dan Barat.
Rute-rute itu dirancang dengan penamaan yang merepresentasikan karakteristik wilayah dan keanekaragaman Geopark Meratus, serta dapat dijalani dalam kurun waktu lima hari.
5. Punya 54 Situs
Geopark Meratus setidaknya memiliki 54 situs di dalamnya. Sebanyak 9 situs berada di Rute Barat, 14 situs di Rute Selatan, 17 situs di Rute Timur, serta 14 situs di Rute Utara.
Beberapa situs itu misalnya seperti Balai Adat Malaris, Rumah Adat Tradisional Banjar, hingga Batu Kulit Ular (Serpennit).
6. Budaya Banjar dan Dayak
Suku Banjar dan Dayak menjadi entitas yang banyak mendiami kawasan Meratus.
Keduanya memiliki keunikan masing-masing, yang juga terpengaruh oleh faktor kondisi geologi, baik berupa keragaman batuan hingga morfologi/bentang alam.
Secara umum masyarakat Banjar memiliki hunian konsep rumah panggung, yang didasarkan pada budaya serta lokasi tempat tinggal di kawasan daratan dan sungai.
Suku Dayak mendominasi wilayah ketinggian/perbukitan, serta memiliki konsep hunian rumah panjang dan dapat dihuni beberapa keluarga.
7. Seluas 3645 Km Persegi
Geopark Meratus terletak di Provinsi Kalimantan Selatan dan memiliki luas sekitar 3645 km persegi.
Meratus membentang dari dataran rendah hingga tinggi dengan puncaknya mencapai 1.900 meter di atas permukaan laut (mdpl).
8. Mencakup Enam Kabupaten/Kota
Kawasan Geopark Meratus mencakup 6 kabupaten/kota, di antaranya Banjarbaru, Banjarmasin, Barito Kuala, Banjar, Tapin, dan Hulu Sungai Selatan. ***