MotoGP Mandalika 2025, Tampilkan Sisi Menarik Keterlibatan Warga dan Kearifan Budaya Lokal

Penonton MotoGP 2025

MATARAM, borneoreview.co – Euforia kejuaraan dunia balap sepeda motor kelas tertinggi di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, telah memberikan warna berbeda.

Warga lokal dan kearifan budaya terlibat dalam ajang yang berlangsung pada 3-5 Oktober 2025.

Selama tiga hari penyelenggaraan, MotoGP Mandalika mencatatkan rekor baru jumlah penonton sebanyak 140.324 orang. Melonjak signifikan ketimbang jumlah penonton tahun-tahun 2022, 2023, bahkan 2024.

Antusiasme penonton dan promosi digital merupakan fondasi penopang dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025.

Meski demikian, sejumlah aspek penting masih perlu mendapat perhatian serius agar penyelenggaraan MotoGP Mandalika selanjutnya pada 9-11 Oktober 2026, dapat berlangsung lebih optimal, efisien, dan berkelas internasional.

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram Zefanya Andryan Girsang—yang melakukan riset terhadap penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025.

Yang mengungkapkan konten promosi digital yang ditampilkan belum cukup interaktif, walau sudah menarik secara visual dan mampu membangkitkan semangat.

“Banyak penonton hanya melihat konten tanpa terlibat langsung melalui like, komentar, atau share,” ujarnya.

Lulusan Master of Tourism and Sport Management dari Nicolaus Copernicus University di Polandia tersebut menyarankan perlu strategi engagement marketing yang lebih kuat.

Misalnya, melalui kuis, challenge, atau user generated content, sehingga penonton dapat merasa menjadi bagian dari kampanye digital MotoGP Mandalika.

Pemasaran pelibatan pelanggan atau engagement marketing merupakan pendekatan pemasaran yang fokus terhadap membangun hubungan dua arah.

MotoGP Mandalika 2025
Penonton MotoGP Mandalika 2025 mencapai lebih dari 14.000 sekaligus memecahkan rekor terbanyak sejak ajang ini pertama digelar pada 2022. Keberhasilan penyelenggaraan acara internasional ini turut memberikan dampak ekonomi yang besar.

Yaitu, antara merek dan pelanggan melalui interaksi dan konten yang bermakna serta dipersonalisasi.

Strategi bisnis tersebut bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang berkesan dengan melibatkan penonton secara aktif, memperkuat loyalitas jangka panjang, dan mendorong konversi serta pertumbuhan bisnis.

Distribusi konten promosi media sosial penyelenggara MotoGP Mandalika juga perlu diperluas dengan caption dan hashtag berbahasa Inggris.

Tujuannya, agar dapat menjangkau wisatawan mancanegara secara lebih efektif melalui strategi promosi media sosial yang terencana dan terukur.

Berbenah Infrastruktur dan SDM

Ajang MotoGP Mandalika yang telah digelar sebanyak empat kali dapat dikatakan sudah berjalan dengan cukup baik dan terlihat selalu ada peningkatan.

Walau begitu masih terdapat beberapa catatan yang harus terus dibenahi agar balapan kelima MotoGP di Sirkuit Mandalika pada tahun 2026 mendatang bisa lebih baik.

Dari aspek aksesibilitas dan logistik, sebagian besar penonton menilai bahwa akses menuju lokasi acara masih kurang efisien.

Masalah utama terletak pada jalur dari area parkir ke sirkuit dan sebaliknya yang perlu dibenahi.

Dengan kondisi jalur yang ada, bus antar jemput sering tidak terjadwal dengan baik, sehingga menimbulkan antrean panjang dan kebingungan di lapangan.

Pengalaman penonton juga terganggu oleh kemacetan di area parkir very important person (VIP) saat puncak ajang balapan.

Saat hendak keluar dari lokasi Sirkuit Mandalika, mereka bisa menghabiskan waktu selama satu hingga dua jam.

Lalu lintas kendaraan perlu diatur secara lebih tegas dan sistematis agar kendala itu bisa teratasi, sehingga tidak kembali terjadi saat MotoGP Mandalika 2026.

Pihak penyelenggara balapan harus membagi jalur keluar tambahan, manajemen waktu keberangkatan yang terkoordinasi, serta jalur khusus untuk bus antar jemput yang steril dari kendaraan pribadi.

Langkah itu tidak hanya memperlancar mobilitas kendaraan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih memilih transportasi bersama yang lebih efisien.

Dari sisi fasilitas penonton, sejumlah hal yang paling banyak dikeluhkan adalah toilet yang terbatas dan kurang bersih, serta beberapa tribun yang tidak terlindung dari panas ekstrem.

Marc Marquez di Mandalika
Pembalap Ducati Lenovo Team Marc Marquez memacu kecepatan motornya dalam sesi latihan bebas MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (3/10/2025). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nz

Pihak penyelenggara balapan perlu mempertimbangkan pemasangan atap peneduh di seluruh tribun, untuk menjaga kenyamanan sekaligus keselamatan penonton.

Apalagi cuaca di kawasan Sirkuit Mandalika cukup terik saat siang hari.

Kawasan Mandalika merupakan tanah gersang dengan sebagian besar masih berupa lahan terbuka dan perbukitan yang hanya ditumbuhi rumput.

Populasi pohon rindang yang terbatas membuat tidak ada area peneduh alami, sehingga udara panas terasa lebih menyengat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut suhu udara di sana berkisar antara 22 sampai 35 derajat Celcius.

Bahkan, saat ajang sprint race pada 4 Oktober 2025, suhu lintasan menyentuh angka 52 derajat Celcius.

Permukaan aspal, tanah gersang, dan bangunan permanen lebih banyak menyerap panas matahari ketimbang memantulkannya ke atmosfer.

Hal itulah yang membuat Mandalika termasuk ke dalam kawasan yang memiliki albedo rendah.

Area hijau dengan pepohonan rindang harus diperbanyak dan menjadi kebutuhan mendesak tidak hanya untuk menciptakan keteduhan.

Tapi juga menambah estetika kawasan dan mendukung citra berkelanjutan bagi destinasi Mandalika.

Dari aspek layanan dan sumber daya manusia, pelatihan terpadu bagi seluruh petugas lapangan dan relawan perlu dilakukan agar mereka memahami standar operasional prosedur layanan internasional.

Juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan pengunjung, serta mampu memberikan respon cepat terhadap keluhan.

Pelatihan semacam itu sangat penting karena kualitas layanan langsung berpengaruh terhadap citra profesionalisme Indonesia di mata masyarakat dunia.

Satu hal krusial lain yang perlu segera diperbaiki adalah akses internet di sekitar area sirkuit.

Saat balapan berlangsung banyak penonton mengeluhkan jaringan internet yang lambat, bahkan tidak berfungsi.

Penumpukan lalu lintas data membuat jaringan internet di Sirkuit Mandalika cenderung lemot akibat ribuan orang berkumpul di satu tempat secara bersamaan.

Pihak penyelenggara balapan perlu menjalin kerja sama dengan seluruh penyedia layanan seluler untuk memperkuat jaringan dan menyediakan temporary mobile towers di area utama acara.

Konektivitas digital merupakan bagian penting dari pengalaman wisata modern, terutama bagi wisatawan yang ingin membagikan momen mereka di media sosial secara real-time tentang bagaimana keseruan balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Umpan Balik

Survei publik yang diperoleh dari penonton dan pembalap setelah kegiatan balapan selesai merupakan aspek penting yang juga harus dilakukan oleh penyelenggara agar ajang balapan semakin baik dari waktu ke waktu.

Meski gelaran MotoGP sudah terselenggara sebanyak empat kali di Sirkuit Mandalika, tapi survei publik yang terperinci tentang umpan balik atau feedback masih minim tersedia.

Padahal, umpan balik sangat penting untuk proses evaluasi yang berkelanjutan.

Pihak penyelenggara balapan perlu menyediakan survei digital pasca acara melalui QR code yang tertera pada tiket atau gelang masuk.

Hasil survei itu bisa menjadi basis data yang kuat bagi peningkatan kualitas layanan dan manajemen acara di tahun-tahun berikutnya.

Melalui umpan balik tersebut bisa diketahui sejauh mana keberhasilan penyelenggaraan acara, identifikasi kekurangan dan kelebihan, hingga membangun hubungan baik dengan penonton dan pembalap.

Secara keseluruhan, MotoGP Mandalika tahun ini telah berhasil menciptakan atmosfer positif dan kebanggaan nasional.

Namun, dengan peningkatan pada aspek interaktivitas digital, efisiensi akses, kualitas fasilitas, serta sistem evaluasi dan layanan publik, penyelenggaraan tahun 2026.

Yang berpotensi menjadi salah satu ajang balap paling berkesan dan profesional di kawasan Asia Tenggara.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *