Site icon Borneo Review

Musuh Terberat Pekerja Tambang Alami Kecelakaan Kerja, Nyawa Taruhannya

kecelakaan kerja

pekerja tambang bawah tanah mengenakan peralatan khusus untuk menghindari kecelakaan kerja (ig@freeportindonesia)

PONTIANAK, borneoreview.co – Kecelakaan kerja menjadi sebuah kejadian yang memang harus dihindari para pekerja tambang.

Sejatinya tidak hanya tambang, kecelakaan kerja juga bisa terjadi di mana saja. Namun, pertambangan memiliko risiko yang berbeda.

Abai dan tidak mengikuti prosedur mungkin bisa menjadi faktor kuat dalam kasus kecelakaan kerja.

Melansir berbagai sumber, Jumat (26/9/2025), pada 2023, tercatat terjadi 217 kejadian kecelakaan tambang di Indonesia, dengan 48 kejadian menyebabkan korban jiwa meninggal.

Karena itu, kecelakaan tambang merupakan salah satu risiko utama dalam industri pertambangan, yang seringkali berakibat fatal bagi pekerja.

Berikut beberapa penyebab kecelakaan kerja dalam dunia pertambangan:

1. Ketidakpatuhan
Pelanggaran prosedur sering kali menjadi akar masalah utama dalam kecelakaan tambang.

Praktik kerja yang tidak sesuai dengan standar keselamatan yang telah ditetapkan meningkatkan risiko kecelakaan.

Misalnya, pengabaian terhadap protokol keselamatan saat menggunakan peralatan atau mengabaikan tanda peringatan dapat menyebabkan situasi berbahaya yang seharusnya dapat dihindari.

2. Pengawasan
Kurangnya monitoring atau pengawasan area tambang memainkan peran penting dalam terjadinya kecelakaan.

Tanpa pengawasan yang efektif, pelanggaran prosedur kerja sering tidak terdeteksi dan tidak diperbaiki.

Pengawasan yang ketat perlu untuk memastikan bahwa semua prosedur keselamatan sudah terimplementasikan dengan benar dan konsisten.

3. Kondisi
Area pertambangan adalah sebuah medan yang sangat berbahaya sehingga harus dibuat seaman mungkin.

Penyebab kecelakaan tambang ini menjadi faktor lain yang berkontribusi terhadap kecelakaan.

Ini termasuk kondisi fisik lokasi kerja, seperti ventilasi yang tidak memadai, pencahayaan yang buruk, dan jalur evakuasi yang tidak jelas atau terhalang.

4.  Pengalaman
Pekerja yang kurang berpengalaman dapat menjadi penyebab kecelakaan tambang.

Pekerja yang baru atau kurang berpengalaman mungkin tidak sepenuhnya menyadari risiko yang ada atau tidak tahu cara menangani situasi berbahaya.

Oleh karena itu, pelatihan keselamatan yang komprehensif dan berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan bahwa semua pekerja dapat melaksanakan tugas mereka dengan aman.

5. Digitalisasi
Penyebab kecelakaan tambang yang paling utama adalah kurangnya digitalisasi tambang.

Pemanfaatan teknologi digital, seperti pemantauan jarak jauh, analitik prediktif, dan otomatisasi, dapat membantu mengidentifikasi potensi risiko sebelum berubah menjadi kecelakaan.

Digitalisasi memungkinkan pengelolaan operasional yang lebih baik dan respons yang lebih cepat terhadap kondisi berbahaya, secara signifikan mengurangi kemungkinan kecelakaan.***

Exit mobile version