DEPOK, borneoreview.co – Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengadakan kegiatan bakti sosial dan pelayanan kesehatan bagi para pekerja konstruksi yang ada di kawasan hunian pekerja IKN.
Pasalnya, para pekerja konstruksi yang ada di kawasan hunian pekerja IKN sangat rentan terhadap berbagai penyakit menular maupun tidak menular. Selain itu, UI dan OIKN juga melakukan edukasi pada siswa di SDN 020 Sepaku, Kalimantan Timur.
Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI, Prof Agung Waluyo, di Depok, Senin (18/11/2024), mengatakan kegiatan pengabdian ini penting sehingga pemeriksaan kesehatan secara umum dan khusus perlu dilakukan.
Selain itu, edukasi terkait pola makan sehat juga dibutuhkan para siswa sebagai upaya mencegah stunting pada anak-anak di wilayah IKN.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Otorita IKN untuk melaksanakan kegiatan ini. Selain memberikan akses layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan, kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata pengabdian kami kepada masyarakat yang ada di sekitar kawasan IKN,” ujar Prof Agung.
Selama kegiatan, Tim UI memeriksa para pekerja sesuai keluhan yang dirasakan, melakukan pengecekan gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta memeriksa gigi pasien untuk mencegah penyakit periodontal.
Ia mengatakan penyakit periodontal dapat menyebabkan perdarahan gusi hingga kehilangan gigi, dan memengaruhi kondisi kesehatan umum, kemampuan berbicara, serta kondisi penyakit sistemik, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Untuk itu, pemeriksaan dilakukan guna mencegah gangguan rongga mulut yang dapat menurunkan kualitas hidup.
Selain itu, tim pengabdi memberikan edukasi kepada para siswa terkait menu dan porsi makanan sehat. Para peserta juga diberi pemahaman seputar pola hidup sehat dan perlunya obat cacing bagi anak.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan bergizi sebagai contoh makanan sehat untuk menjaga gizi anak, serta obat cacing untuk dikonsumsi setiap 6 bulan sekali.
“Sebelumnya, sudah banyak kegiatan yang didampingi oleh Universitas Indonesia, seperti pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan gigi, bahkan membagikan kaca mata gratis,” kata Direktur Pelayanan Dasar IKN Dr Suwito SKM MKes.
Menurut Dr Suwito, UI telah banyak berkontribusi untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat IKN.
“Kami berharap kita dapat terus berkolaborasi menjaga kesehatan pekerja IKN untuk mewujudkan mimpi bangsa ini,” ujarnya.
Sementara itu, Hamdan, alumni FIK UI yang bekerja di salah satu rumah sakit di IKN, berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin setiap tahun sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di IKN.
Hal tersebut karena rumah sakit yang berada di sekitar lokasi pembangunan IKN memiliki jumlah tenaga kesehatan yang terbatas, sehingga dukungan dari UI sangat berarti.
RSUD Ratu Aji Putri Botung merupakan rumah sakit milik pemerintah yang terdekat dari lokasi pembangunan IKN. Pada 2022, jumlah kunjungan pasien poli gigi sebesar 2891 kunjungan, lebih tinggi dari poli umum sebanyak 2024 kunjungan.
Sayangnya, tenaga dokter gigi di rumah sakit tersebut hanya berjumlah empat orang. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan gigi, namun tidak sebanding dengan tenaga kesehatan yang tersedia. (Ant)