NUSANTARA, borneoreview.co – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan mengusung konsep modern dan ramah lingkungan. Hal ini ditegaskan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut bahwa proyek besar ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur canggih, tetapi juga bertujuan menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati.
“IKN bukan hanya tentang infrastruktur canggih, tetapi juga tentang menjaga keanekaragaman hayati,” ujar Presiden Prabowo di Jakarta.
Tahap II pembangunan IKN dijadwalkan dimulai pada 2025 hingga 2029. Sebagai salah satu langkah konkret, sekitar 75% dari kawasan IKN yang memiliki total luas 256.000 hektar akan dijadikan area hijau. Langkah ini merupakan wujud komitmen untuk mengintegrasikan manusia dengan alam serta memastikan keberlanjutan ekosistem.
Pada 2025, sejumlah proyek penting, termasuk pembangunan Istana Garuda, direncanakan akan diresmikan. Diana K, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan peninjauan langsung untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan selaras dengan prinsip pelestarian alam.
“Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pelestarian alam,” ujar Diana. Ia menambahkan, bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan akan memenuhi standar keamanan dan lingkungan yang ketat.
Dengan mengusung konsep kota hutan, IKN diharapkan menjadi solusi dalam menciptakan kota yang modern, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Proyek ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjadi contoh pembangunan yang harmonis dengan alam.
Pembangunan IKN ini menunjukkan ambisi Indonesia untuk memadukan teknologi, desain modern, dan pelestarian lingkungan, menjadikannya salah satu proyek kota masa depan paling inovatif di dunia. (Dio)